213 Jemaah Haji Indonesia Wafat, 40 Orang Diantaranya Wafat Saat Arafah dan Mina

oleh -0 Dilihat
haji wafat
Jenazah Jemaah Haji yang Akan Disholatkan. Hingga Kamis (20 Juni) 183 Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci (foto: istimewa)

Makkah – Jemaah haji Indonesia yang wafat selama penyelenggaraan haji 2024 bertambah, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu (Siskohat) hingga hari Jumat (21 Juni) Pukul 4:20 WIB jumlah keseluruhan jemaah Indonesia yang wafat selama berada di tanah suci mencapai 213 orang.

Sementara itu menurut Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dokter Indro Murwoko saat ditemui di KKHI-Makkah, jumlah jemaah yang wafat hingga Rabu (19 Juni) pukul 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS)  selama di Arafah dan Mina adalah sebanyak 40 orang.

“Sebanyak 11 jemaah wafat di Arafah dan 29 jemaah di Mina, sehingga totalnya 40,” kata Indro pada hari Kamis (20 Juni) .

Dari data tersebut, ada jemaah yang wafat di tenda, Poskes, Arafah, Mina, Jamarot, dan Rumah Sakit Arab Saudi.

“Sebagian besar penyebab kematian adalah penyakit jantung, stroke, dan dehidrasi. Hal ini relevan dengan penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya sejak di tanah air,” jelas Indro.

Jemaah haji yang wafat akan dibuatkan certificate of death (COD) oleh tim kesehatan. Setelah semua dokumen siap, jenazah akan diserahkan ke pihak Arab Saudi untuk dilakukan pemulasaraan dan pemakaman.

“Jadi kalau kesehatan kewenangannya hanya di membuat sertifikat kematian, serta keterangan kematian,” kata Indro.

Indro berharap informasi ini dapat menjawab kekhawatiran masyarakat terkait penanganan jemaah haji yang sakit atau wafat di Tanah Suci. KKHI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia.

Baca Juga: Temuan Timwas Haji DPR RI: Jemaah Haji Plus Ditelantarkan oleh Biro Perjalanan

KKHI Pastikan Semua Penanganan Jemaah Sesuai Prosedur

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) memastikan bahwa jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapatkan penanganan sesuai prosedur.

“Selama ini dari laporan tenaga kesehatan yang ada di lapangan, jemaah yang sakit yang kemudian ditemui ataupun pingsan selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang terdekat,” ujar Dokter Indro.

Indro menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya tidak menerima laporan terkait jenazah jemaah haji Indonesia yang telantar. “Kalau diberitakan hanya ditutupi kain ihram, itu kita tidak mendapatkan laporan-laporan itu,” jelas Indro.

Indro juga memastikan bahwa semua petugas kesehatan yang menemui jemaah haji Indonesia, baik yang sakit atau wafat, selalu bertindak sesuai prosedur.

“Semua yang ditemui oleh tenaga kesehatan Insya Allah dilakukan tindakan medis dan kalau membutuhkan tindakan yang lebih lanjut maka dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat, baik di Pos Kesehatan Arafah Mina maupun di Rumah Sakit Arab Saudi yang ada di sekitar situ,” katanya.

(MCH 2024)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.