Ini Empat Ciri Haji Mabrur Sekembalinya Jamaah Dari Tanah Suci

oleh -0 Dilihat
Muzdalifah haji mabrur
Jamaah Haji Indonesia Berada Di Muzdalifah Menanti Untuk Dipindahkan Ke Mina (MCH 2024)

Makkah – Kemabruran haji, atau penerimaan ibadah haji oleh Allah, tidak hanya ditentukan oleh pelaksanaan ritual di Tanah Suci, tetapi juga oleh perubahan positif yang dibawa dalam kehidupan sehari-hari setelah kembali ke tanah air.

Menurut Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, Nurul Badruttamam, terdapat empat tanda utama yang menunjukkan seseorang telah mencapai kemabruran dalam hajinya.

“Setidaknya ada empat tanda Haji Mabrur.” tuturnya melalui sambungan telepon kepada Tim Media Center Haji (MCH) di Makkah, Selasa (18 Juni).

Tanda pertama dari haji mabrur adalah peningkatan ketakwaan. Setelah menjalani ibadah haji, seorang Muslim seharusnya merasakan peningkatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ini tercermin dari konsistensi dalam menjalankan ibadah sehari-hari seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, dan berdzikir.

Tanda kedua dari haji mabrur adalah sikap santun dalam berbicara, ini mencakup cara berbicara yang sopan dan bijaksana dalam setiap interaksi sehari-hari.

Di era digital saat ini, kecerdasan dalam menggunakan media sosial menjadi sangat relevan. Seorang Muslim yang telah melaksanakan haji diharapkan mampu menggunakan media sosial dengan bijak, menyebarkan informasi yang bermanfaat, menghindari penyebaran hoaks, dan mengedepankan pesan-pesan positif.

Baca Juga: Besok Jemaah Haji Nafar Awal Kembali ke Hotel di Makkah, Ini Pesan PPIH

Nurul mengutip hadits Rasulullah SAW yang berbunyi, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”

Tanda ketiga dari haji mabrur kemampuan untuk menebarkan kedamaian di sekitarnya, Islam mengajarkan pentingnya hidup rukun dan harmonis dengan sesama manusia.

Seorang haji yang mabrur akan berusaha menjadi agen perdamaian dalam keluarga, masyarakat, dan tempat kerja, menghindari konflik, dan mencari jalan damai dalam menyelesaikan perbedaan pendapat.

Tanda terakhir dari haji mabrur adalah tingginya kepedulian sosial terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Seorang haji yang mabrur akan aktif dalam kegiatan sosial, melakukan sedekah, dan memberikan bantuan kepada yang kurang mampu sebagai bentuk nyata dari kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama umat manusia.

Nurul Badruttamam menekankan bahwa kemabruran haji bukan hanya soal menyelesaikan rangkaian ibadah di Tanah Suci, tetapi juga tentang membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari yang mencerminkan peningkatan ketakwaan, kesantunan, perdamaian, dan kepedulian sosial. (MCH 2024)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.