Gus Muhaimin Kritisi Implementasi Tagline “Haji Ramah Lansia”

oleh -0 Dilihat
haji ramah ansia
Tim Pengawas Haji 2024 inspeksi pelaksanaan haji 1445H, soroti tagline haji ramah lansia. (Ist)

Makkah – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Gus Muhaimin dan juga merupakan Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, melakukan inspeksi mendadak ke tenda-tenda jemaah haji Indonesia di Mina. Dalam kunjungannya, Gus Muhaimin mengungkapkan berbagai keprihatinan mengenai kondisi tenda dan fasilitas yang dianggap masih belum memadai, khususnya terkait tagline “Haji Ramah Lansia”.

“Saya menemukan fakta bahwa fasilitas ramah lansia untuk toilet dan MCK masih belum memadai. Memang ada kamar mandi untuk difabel, tetapi jumlahnya sangat sedikit dan tidak sebanding dengan rasio jemaah lansia dan difabel. Ramah lansia jangan hanya jadi kampanye, tapi harus benar-benar diterapkan,” tegas Gus Muhaimin di salah satu tenda jemaah haji asal Bogor, Jawa Barat, Senin tengah malam waktu Arab Saudi (17/06/2024).

Gus Muhaimin menyoroti perlunya menghitung ulang rasio kamar mandi berdasarkan jumlah lansia dan difabel yang harus difasilitasi. “Yang paling penting, keran-keran wudhu tersendiri juga harus disediakan,” tambahnya.

Baca juga: Besok Jemaah Haji Nafar Awal Kembali ke Hotel di Makkah, Ini Pesan PPIH

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menentukan fasilitas jemaah. “Setiap rapat dengan Kementerian Agama, DPR selalu meminta agar pemerintah tidak didikte oleh perusahaan. Pemerintah harus mendikte, sehingga kita bisa memilih tempat yang layak karena jumlah kita besar dan posisi kita kuat,” ujarnya.

Gus Muhaimin menegaskan perlunya revolusi dalam penyelenggaraan haji. “Harus ada revolusi penyelenggaraan haji dari awal, perbaikan total sehingga kondisi yang memprihatinkan ini tidak terulang lagi. Revolusi penanganan haji dimulai dari sini, kita akan benahi total,” tegasnya.

Selain itu, Gus Muhaimin juga mengungkapkan sejumlah laporan terkait berbagai masalah dalam penyelenggaraan haji tahun 2024. Salah satu masalah utama yang dilaporkan adalah terkait air conditioner (AC) yang tidak berfungsi di banyak lokasi.

“Ada banyak laporan yang masuk, yang pertama matinya AC di mana-mana,” kata Gus Muhaimin kepada Parlementaria di Mina, Makkah, Arab Saudi, Minggu (16/06/2024) malam waktu Arab Saudi.

Baca juga: Nurasik: Semangat Tak Terpadamkan dalam Menunaikan Ibadah Haji di Usia 82 Tahun

Selain masalah AC, Gus Muhaimin juga menyoroti tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas (overcapacity). Menurutnya, tenda yang disediakan tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai. “Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan,” imbuh politisi Fraksi PKB ini.

Timwas Haji DPR RI juga menemukan adanya penempatan tenda jemaah yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan. Pengawasan masih terus dilakukan, terutama saat jemaah melaksanakan prosesi melempar jamrah aqobah di Mina.

Timwas Haji DPR berencana membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengevaluasi temuan-temuan tersebut dan mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji di masa mendatang.

Sebelumnya, Gus Muhaimin mengungkapkan adanya keterlambatan transportasi bus yang membawa jemaah haji dari pemondokan ke Arafah. Pengantaran jemaah yang dijadwalkan pada pagi hari mengalami keterlambatan hingga siang dan sore hari. Hal ini tentunya mengganggu kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah.

Baca juga: Tim Pengawas Haji DPR Ungkap Sejumlah Keluhan Jamaah Haji Indonesia di Mekkah

Setelah menyelesaikan wukuf di Arafah dan mabit atau menetap di Muzdalifah, jemaah haji mulai melaksanakan lempar jamrah. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah menetapkan jadwal lempar jamrah pada tanggal 11 Zulhijah. Jemaah diimbau untuk melaksanakan lempar jamrah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu dari pukul 05.00 hingga 11.00 Waktu Arab Saudi (WAS), kemudian dari pukul 11.00 hingga 17.00 WAS, dan dari pukul 17.00 hingga 00.00 WAS. Dengan adanya jadwal ini, jemaah diharapkan dapat menyesuaikan waktu lempar jamrah pada sore atau malam hari untuk menghindari cuaca panas dan memberikan kenyamanan yang lebih baik.

Dalam inspeksi ini, Gus Muhaimin berharap agar temuan-temuan tersebut dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan jemaah haji Indonesia di masa mendatang. Temuan-temuan ini menambah daftar evaluasi bagi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Diharapkan, hasil evaluasi tersebut dapat menjadi bahan masukan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji di masa mendatang, demi kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah haji Indonesia. (DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.