Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan tentang “krisis kesehatan yang semakin parah” di Tepi Barat yang diduduki zionis Israel.
WHO mencatat antara 7 Oktober hingga 28 Mei, terdapat 480 serangan terhadap layanan kesehatan di Tepi Barat.
Serangan-serangan ini termasuk terhadap fasilitas medis, klinik bergerak, ambulans, serta penahanan tenaga kesehatan dan pasien. Akibat serangan-serangan ini, 16 orang tewas dan 95 lainnya terluka.
Sejak perang Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober, WHO melaporkan bahwa 521 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat, termasuk 126 anak-anak.
Jumlah orang yang terluka lebih dari 5.200, termasuk 800 anak-anak. Angka-angka ini menunjukkan betapa seriusnya dampak konflik terhadap warga sipil, terutama anak-anak.
Baca Juga: WHO: Bencana Katastropik Kelaparan Di Gaza, 9.600 Balita Mal Nutrisi Akut Dan Parah
Selain serangan fisik, penutupan pos pemeriksaan, kurangnya keamanan, serta pengepungan dan penutupan seluruh komunitas membuat pergerakan di dalam Tepi Barat yang diduduki semakin terbatas bagi warga Palestina.
Hal ini membuat akses terhadap layanan kesehatan semakin sulit. Kondisi ini memperparah krisis kesehatan yang sudah ada dan mengancam keselamatan banyak orang yang membutuhkan perawatan medis.
Laporan dari WHO menyoroti krisis kesehatan yang semakin memburuk di Tepi Barat yang diduduki, dengan serangan terhadap layanan kesehatan yang mengakibatkan kematian dan cedera serius.
Konflik yang sedang berlangsung dan berbagai hambatan terhadap akses layanan kesehatan memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Upaya internasional diperlukan untuk memastikan perlindungan terhadap layanan kesehatan dan menyediakan akses yang aman bagi mereka yang membutuhkan. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
