Perlu Probiotik, Dapatkan Saja Dalam Makan Atau Minuman Ini

oleh -0 Dilihat
probiotik
Mulai Dari Tempe Sampai Kefir Memiliki Kandungan Probiotik Yang Baik Bagi Kesehatan

Diskursus Network – Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang, ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, terutama sistem pencernaan.

Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Berikut ini adalah beberapa sumber probiotik alami yang bermanfaat bagi kesehatan beserta hasil penelitian yang mendukungnya.

1.Tempe

Tempe adalah produk fermentasi kedelai yang kaya akan probiotik, protein, dan serat. Tempe mengandung bakteri Rhizopus oligosporus yang membantu proses fermentasi.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods menunjukkan bahwa tempe memiliki kandungan probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, dan meningkatkan kesehatan tulang.

2. Kefir

Kefir adalah minuman fermentasi yang terbuat dari susu dan mengandung berbagai jenis bakteri dan ragi yang baik untuk kesehatan. Kefir dikenal memiliki kandungan probiotik yang lebih tinggi dibandingkan yogurt.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Dairy Science menemukan bahwa konsumsi kefir dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu mengurangi peradangan.

3. Sauerkraut

Sauerkraut adalah kubis yang difermentasi dan kaya akan probiotik serta enzim yang membantu pencernaan. Proses fermentasi meningkatkan kandungan vitamin C dan K dalam sauerkraut.

Penelitian yang diterbitkan dalam Applied and Environmental Microbiology menunjukkan bahwa sauerkraut mengandung berbagai bakteri probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

4. Kimchi

Kimchi adalah makanan fermentasi asal Korea yang terbuat dari sayuran seperti kubis dan lobak, serta rempah-rempah. Kimchi mengandung bakteri Lactobacillus yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Dalam Studi dalam Journal of Medicinal Food menemukan bahwa kimchi tidak hanya meningkatkan kesehatan usus tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Negara Dengan Harga Tempe Lebih Mahal Dari Indonesia

5. Yogurt

Yogurt adalah salah satu sumber probiotik alami yang paling dikenal dan banyak dikonsumsi. Yogurt mengandung bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium yang membantu menjaga kesehatan usus.

Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi yogurt secara teratur dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi gejala sindrom iritasi usus besar (IBS).

6. Miso

Miso adalah pasta fermentasi yang terbuat dari kedelai, garam, dan koji (Aspergillus oryzae). Miso sering digunakan dalam masakan Jepang, seperti sup miso, dan mengandung berbagai bakteri baik.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa miso dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, menurunkan tekanan darah, dan memiliki sifat antioksidan.

7. Kombucha

Kombucha adalah minuman fermentasi yang terbuat dari teh manis dan mengandung berbagai bakteri dan ragi. Kombucha dikenal memiliki efek detoksifikasi dan mendukung kesehatan pencernaan.

Riset Journal of Food Science menunjukkan bahwa kombucha mengandung probiotik yang dapat meningkatkan kesehatan usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memberikan efek detoksifikasi.

Sumber probiotik alami seperti yogurt, kefir, sauerkraut, kimchi, tempe, miso, dan kombucha menawarkan berbagai manfaat kesehatan, terutama untuk sistem pencernaan dan kekebalan tubuh.

Penelitian-penelitian yang telah disebutkan mendukung manfaat kesehatan dari sumber probiotik alami ini, membuatnya penting untuk dimasukkan dalam diet sehari-hari.

Mengonsumsi probiotik secara teratur dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora usus, meningkatkan pencernaan, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Namun, penting untuk mengonsumsi probiotik dalam jumlah yang wajar dan memperhatikan reaksi tubuh, karena setiap individu mungkin memiliki respons yang berbeda terhadap berbagai jenis probiotik. (DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.