Jakarta – Konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dan mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan.
Carl Skau, wakil direktur eksekutif dari Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa, melaporkan bahwa satu juta orang yang terlantar di selatan Gaza “terperangkap tanpa air bersih atau sanitasi,” dan “tingkat kehancurannya sangat mengejutkan.”
Kondisi ini menunjukkan situasi darurat kemanusiaan yang memerlukan perhatian segera Dikutip Al Jazeera dimana sumber tenaga medis Palestina menyampaikan ada 25 warga Palestina tewas di Gaza pada hari Jumat.
Seorang bayi tewas dalam serangan di lingkungan Tuffah di Gaza City, dimana 30 orang lainnya juga terluka. Angka korban jiwa yang terus bertambah mencerminkan betapa berbahayanya situasi di lapangan.
Baca Juga: WHO: Bencana Katastropik Kelaparan Di Gaza, 9.600 Balita Mal Nutrisi Akut Dan Parah
Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, melaporkan bahwa serangan udara tentara Israel telah menewaskan dua tawanan Israel yang ditahan oleh kelompok tersebut di Jalur Gaza. Ini menambah ketegangan dan kompleksitas situasi yang sudah sangat tegang.
Para pemimpin dari kelompok G7, dalam pertemuan puncak di Italia, menyatakan bahwa badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) harus diizinkan bekerja tanpa hambatan di Gaza.
Dukungan internasional ini penting untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan.
Sejak 7 Oktober, setidaknya 37.266 orang telah tewas dan 85.102 orang terluka dalam perang Israel di Gaza. Angka kematian yang direvisi di Israel akibat serangan Hamas adalah 1.139 orang, dengan puluhan orang masih ditahan di Gaza. Statistik ini menggambarkan skala tragedi yang terjadi di kedua belah pihak. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
