Menko Luhut Bahas Usulan Tiga Arah Kerja Sama dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok

oleh -0 Dilihat
menko luhut
Menko Luhut B. Pandjaitan melaksanakan pertemuan bilateral bersama H.E. Wang Yi, Menteri Luar Negeri Tiongkok.(Marves)

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, H.E. Wang Yi, di kawasan Geopark ChangBai Shan pada 13 Juni 2024. Pertemuan ini membahas sejumlah isu terkait usulan tiga arah kerja sama yang telah disepakati pada pertemuan HDCM ke-4 di Labuan Bajo, Indonesia, beberapa bulan sebelumnya.

“Saya menekankan dua langkah penting: pertama, pembentukan task force untuk mendorong kerja sama dalam ketahanan pangan dan kesehatan. Kedua, mengarahkan tiga bidang kerja sama yaitu pembangunan hijau, pembangunan digital, dan kesejahteraan rakyat untuk implementasi berbagai MoU G2G yang telah ditandatangani pada tahun 2023, yang mencakup kerja sama ekonomi digital, transisi energi, dan hilirisasi,” ungkap Menko Luhut.

Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut juga mengusulkan agar perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah berinvestasi dalam energi hijau di Indonesia, mengundang supplier mereka untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam industri baterai berbasis nikel yang memanfaatkan produksi nikel domestik.

Baca juga: CEO SpaceX Elon Musk Hadiri World Water Forum ke-10 di GWK

Menko Luhut juga menyoroti potensi besar tenaga surya di Indonesia yang mencapai 3000 GW, serta permintaan signifikan dari negara tetangga seperti Singapura sebesar 11 GW hingga tahun 2035. Ia mendorong produsen tenaga surya dan rantai pasokan dari Tiongkok untuk mendirikan pabrik di Indonesia.

“Mengenai peningkatan kualitas udara, kami juga meminta dukungan bantuan teknis untuk mengurangi polusi dari PLTU di Indonesia. Saya juga mengundang pemerintah Tiongkok untuk berpartisipasi dalam Indonesia International Sustainability Forum yang akan diadakan pada 5-6 September 2024,” tambahnya.

Pada tahun 2025 mendatang, kedua negara akan merayakan 75 tahun hubungan diplomatik. Menko Luhut berharap hubungan bilateral ini terus saling mendukung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kedua negara, seperti dua batang bambu yang tumbuh berdampingan dan menjulang tinggi ke langit. Model kemitraan strategis komprehensif yang telah terjalin diharapkan menjadi contoh rasa solidaritas dalam mewujudkan masa depan bersama bagi negara berkembang lainnya.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.