ByteDance Akan PHK 450 Karyawan di Divisi E-commerce Indonesia

oleh -0 Dilihat
ByteDance
ByteDance Akan Mengurangi Jumlah Karyawannya Setelah TikTok Shop Bergabung Dengan Tokopedia

Jakarta – ByteDance, perusahaan teknologi asal China, memangkas sekitar 450 pekerjaan di divisi e-commerce Indonesia dalam putaran pemutusan hubungan kerja pertama sejak menggabungkan TikTok Shop dengan pesaing lokal Tokopedia pada Januari lalu.

Dilansir dari The Strait times, Pengurangan  yang setara dengan sekitar 9 persen dari total karyawan divisi tersebut, akan dimulai secepatnya pada bulan Juni, menurut sumber yang mengetahui hal tersebut. Mereka menambahkan bahwa jumlah akhir masih dalam pembahasan dan bisa berubah sesuai dengan kondisi yang berkembang.

Langkah pemangkasan ini menandakan bahwa raksasa media sosial China ini sedang melakukan perombakan operasi e-commerce di Indonesia, berusaha mengeliminasi biaya setelah menggabungkan TikTok Shop dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar (S$2 miliar).

Indonesia adalah salah satu pasar pertama – dan sejauh ini terbesar – untuk ambisi e-commerce ByteDance. Namun, persaingan di pasar ini sangat ketat dengan adanya pesaing seperti Shopee milik Sea dan Lazada milik Alibaba Group Holding.

ByteDance mengurangi staf di berbagai tim e-commerce, termasuk tim periklanan dan operasi, sebagian untuk menghilangkan fungsi yang tumpang tindih, kata sumber tersebut, yang meminta tidak diidentifikasi karena pembicaraan ini belum dipublikasikan.

Baca Juga: Kreator TikTok AS Gugat Pemerintah untuk Cegah Pemblokiran

Kesepakatan yang tidak biasa ini, yang menjadikan GoTo sebagai pendukung pasif dari operasi e-commerce yang digabungkan, memungkinkan ByteDance untuk memulai kembali bisnisnya di Indonesia dan mematuhi peraturan yang diperkenalkan untuk menghentikan layanan ritel onlinenya.

Indonesia pertama kali memperkenalkan peraturan tersebut untuk melindungi layanan e-commerce lokal dan usaha kecil dari dampak negatif perusahaan asing yang lebih besar.

ByteDance bergabung dengan pemimpin teknologi China lainnya, mulai dari Alibaba hingga Tencent Holdings, dalam merampingkan bisnis dan memperkuat laba mereka selama perlambatan ekonomi, dengan perusahaan-perusahaan tersebut secara keseluruhan telah memangkas setidaknya puluhan ribu pekerjaan dalam dua tahun terakhir.

TikTok milik ByteDance, yang menghadapi undang-undang divestasi atau larangan di Amerika Serikat, juga telah memberhentikan ratusan karyawan di tim pemasaran dan operasional secara global pada bulan Mei, menurut sumber, sebagai bagian dari perombakan besar oleh pemiliknya di China.

Setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan. Hingga kini belum ada konfirmasi dari piha ByteDance terkait rencana pemangkasan karyawan ini.

(DN-Kabs)

Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.