Menag Tinjau Persiapan Layanan Ibadah Haji di Armuzna

oleh -0 Dilihat
armuzna
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. (MCH 2024)

Makkah – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas telah memastikan bahwa semua fasilitas dan skema layanan bagi calon jamaah haji (CJH) Indonesia di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) sudah siap sesuai rencana. Saat mengunjungi sejumlah maktab jamaah Indonesia di Armuzna, Menag Yaqut mengevaluasi fasilitas yang akan diakses oleh seluruh jemaah Indonesia.

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan untuk memperbaiki kualitas fasilitas dibandingkan dengan musim haji sebelumnya. Perbaikan ini mencakup tenda, toilet, dan kebutuhan lainnya. Menag Yaqut mengungkapkan bahwa tenda penginapan jamaah di Arafah telah ditingkatkan kualitasnya, dengan atap dan dinding yang menggunakan bahan khusus untuk daya serap panas yang lebih baik.

”Segala upaya sudah kita lakukan. Kita juga sudah cek semua fasilitas. Banyak perubahan yang dilakukan pihak mashariq (penyedia layanan haji jemaah Indonesia yang ditetapkan Arab Saudi). Sekarang tinggal Bismillaahi Tawakkaltu Alallaah. Kita bertawakkal kepada Allah. Semoga layanan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan makin baik,” kata Yaqut.

Meskipun begitu, tenda dengan spesifikasi tersebut belum tersedia di semua maktab. Namun, Menag memastikan bahwa semua tenda jamaah Indonesia layak. Tahun ini, tenda di Arafah juga menggunakan lantai cone block (paving ringan) untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi jamaah.

Selain mengecek tenda dan toilet, Menag Yaqut juga mengunjungi tempat penyimpanan logistik di Arafah. Di sana, semua konsumsi jemaah disimpan, termasuk 1,58 juta paket konsumsi yang disediakan oleh Kemenag RI.

Baca juga: Mengapa Tarwiyah Tidak Direkomendasikan untuk Jamaah Haji Indonesia?

”Sebenarnya tahun ini kami ingin semua tenda bisa seperti ini. Tapi waktunya tidak cukup. Kami upayakan, semoga tahun depan semua tenda jamaah kita sudah seperti ini,” ujarnya.

Setelah meninjau kesiapan di Arafah, Menag Yaqut dan rombongan bergerak ke Muzdalifah, tempat jemaah bermalam setelah menyelesaikan ibadah wukuf di Arafah. Di sana, Menag meninjau pembangunan toilet dan berdiskusi perihal skema murur dengan jajarannya dan mashariq.

Menurut Menag, pembangunan toilet di Muzdalifah menyebabkan berkurangnya area mabid (tempat bermalam) bagi jemaah. Oleh karena itu, diperlukan skema murur agar sebagian jemaah tidak bermalam di Muzdalifah, melainkan melintas saja dari atas bus menuju Mina.

Menag menyatakan bahwa skema murur telah mendapatkan dukungan dari para ulama dan ormas Islam. Hal ini dilakukan demi kenyamanan dan keselamatan jamaah.

Saat berkunjung ke Mina, Menag RI memeriksa sejumlah tenda di Maktab 17 dan meninjau kualitas toilet di sana. Toilet tersebut didesain khusus dengan akses bagi lansia dan penyandang disabilitas, untuk memastikan kenyamanan bagi semua jemaah.

Menag Yaqut dalam kunjungannya ke Armuzna didampingi oleh jajaran Kemenag RI serta perwakilan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan mashariq. Tindakan pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Menag bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh fasilitas dan layanan bagi jemaah haji Indonesia telah disiapkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan mereka selama prosesi ibadah haji di Armuzna.(Nurhaeni Amir/ MCH 2024)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.