Jemaah Haji Rajin Ziarahi Makam Mbah Moen

oleh -0 Dilihat
makam mbah moen
Makam Mbah Moen di Kompleks Pemakaman Ma'la, Makkah. (MCH 2024)

MAKKAH – Batu penanda makam Mbah Moen (KH Maimoen Zubair) di Al Ma’la, Makkah, terlihat pudar. Batu hitam tersebut mencolok dibandingkan batu-batu lain yang dicat putih, menandakan seringnya makam tersebut dikunjungi peziarah, terutama selama musim haji 2024.

Makam Mbah Moen selalu ramai, terutama setiap selesai salat Subuh. Jarak kompleks pemakaman Al Ma’la tak begitu jauh dari Masjidilharam, hanya sekitar 1 km di sebelah utara Kakbah. Dari terminal bus Syib Amir, peziarah hanya perlu berjalan kaki sekitar 500 meter.

Bahkan, jika kita mencari “Makam Mbah Moen” di Google Maps, lokasi pemakaman tersebut langsung muncul. Petunjuk pada peta akan memudahkan peziarah menemukan makam tersebut tanpa kesulitan.

Untuk menemukan makam Mbah Moen di kompleks pemakaman juga tidak sulit. Tanya saja petugas kebersihan di sana, mereka semua tahu. “Setiap hari jamaah dari Indonesia datang menanyakan makam Mbah Moen,” ujar Abdurrahman, petugas kebersihan di kompleks pemakaman Al Ma’la, kepada tim Media Center Haji (MCH) pada Senin (10/06/2024).

Makam Mbah Moen terletak di nomor 151, baris keempat. Jika melihat batu yang catnya sudah pudar, itulah makam Mbah Moen.

Pagi itu, ada sepuluh orang duduk bersimpuh mengitari makam Mbah Moen. Mereka membaca surat Yasin dan tahlil di sekitar makam tersebut.

“Saya ke sini ‘sowan’ Mbah Moen sekaligus ziarah ke makam Siti Khadijah (istri Nabi Muhammad SAW),” ujar Ali Mas’ud, jemaah haji asal Batang, Jawa Tengah. Ali sudah sering ziarah ke makam Mbah Moen karena sering umrah. Di musim haji kali ini saja, Ali sudah tiga kali ziarah ke makam Mbah Moen.

“Tapi Mbah Moen dulu sering datang ke Batang untuk pengajian. Saya selalu hadir,” kata Ali.

Baca juga: Pentingnya Memahami Manasik Haji dan Menaati Larangan Ihram

makam mbah moen
Makam Siti Khadijah 50 meter dari makam Mbah Moen. (MCH 2024)

Jemaah asal Demak, Karsono, juga terlihat khusyuk berdoa di makam Mbah Moen. Ia datang bersama lima rekannya yang juga dari Demak. “Tadi saya kirim Al Fatihah untuk Mbah Moen. Saat berangkat ke sini, orang-orang berpesan untuk ziarah ke makam Mbah Moen,” kata Karsono.

Ramainya peziarah di makam Mbah Moen juga menarik perhatian peziarah dari negara lain. “Itu makam siapa kok ramai?” tanya peziarah asal Turkiye kepada tim MCH.

Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit. Tahun lalu, makam Mbah Moen sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam. Biasanya setiap 3-4 tahun, makam di Ma’la dibongkar untuk diisi jenazah lainnya.

Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh. Sesuai kebijakan pemerintah Arab Saudi, jika jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar. Maka, sampai sekarang jasad Mbah Moen masih berada di kompleks pemakaman Ma’la.

Tak jauh dari makam Mbah Moen, sekitar 50 meter, terdapat makam istri Nabi Muhammad SAW, Siti Khadijah. Makam istri pertama Rasulullah itu dipagari, sehingga peziarah tidak bisa masuk ke dalam makam tersebut. Peziarah hanya bisa berdiri dan mengirim doa dari balik pagar. (Nurhaeni Amir/ MCH 2024)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.