Diskursus Network – Trauma adalah respons terhadap peristiwa yang sangat menyakitkan atau mengancam, seperti kecelakaan, kehilangan, atau kekerasan, yang mana dampaknya bisa sangat beragam, mengganggu stabilitas emosional dan fisik, serta mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi sehari-hari. Pemulihan dari trauma merupakan sebuah proses yang kompleks dan sering kali memerlukan waktu serta dukungan dari berbagai sumber. Sahabat dapat memainkan peran kunci dalam mendukung individu yang mengalami trauma, tidak hanya sebagai pendengar yang baik tetapi juga sebagai sumber kekuatan dan penghiburan yang konsisten.
Dukungan Emosional Dari Sahabat
Sahabat sering kali menjadi jaring pengaman bagi mereka yang mengalami trauma. Dukungan mereka bisa berupa mendengarkan tanpa menghakimi, memberi validasi terhadap perasaan, dan menyediakan kenyamanan hanya dengan keberadaan mereka. Keintiman ini memungkinkan individu yang mengalami trauma untuk merasa aman dan dimengerti.
Baca Juga: Menggali Resiliensi Perempuan di Tengah Krisis dan Trauma
Komunikasi Efektif Sebagai Kunci Pemulihan
Komunikasi adalah salah satu aspek terpenting dari setiap hubungan dan menjadi sangat penting dalam konteks trauma. Sahabat yang efektif menggunakan keterampilan komunikasi mereka untuk membantu mengurangi perasaan isolasi yang dialami oleh temannya dan mendorong ekspresi terbuka tentang perasaan dan kekhawatiran.
Aktivitas Bersama Untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Ataupun Trauma
Melakukan kegiatan bersama dapat sangat membantu dalam proses pemulihan. Seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan dan merelaksasi seperti berolahraga, mendaki, atau sekedar menonton film bersama. Aktivitas bersama ini tidak hanya mengalihkan pikiran dari trauma tetapi juga memperkuat ikatan dan menciptakan kenangan baru yang positif.
Baca Juga: Tips Untuk Menghidupkan Kembali Persahabatan Lama
Membantu Menemukan Bantuan Profesional
Walaupun dukungan dari sahabat sangat berharga, terkadang diperlukan bantuan profesional untuk pemulihan yang lebih mendalam. Seorang sahabat yang peduli akan mengetahui kapan harus mendorong temannya untuk mencari bantuan dari konselor atau terapis yang bisa memberikan terapi yang sesuai untuk trauma yang dialami.
Dalam menghadapi trauma, peran seorang sahabat bisa sangat transformative. Dengan dukungan, pemahaman, dan kehadiran yang konsisten, seorang sahabat tidak hanya membantu proses penyembuhan tetapi juga memperkuat pondasi untuk pemulihan yang berkelanjutan dan pembangunan ketahanan. Mereka tidak hanya berada di sisi saat dibutuhkan, tetapi juga membantu membentuk lanskap emosional dimana penyembuhan bisa terjadi secara optimal. (gfdyaftr)
Temukan berita menarik lainnya di Google News
