Jakarta – Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, memberikan penjelasan mengenai peningkatan pengamanan di kompleks perkantoran Kejagung yang terjadi awal pekan ini, yang ditandai dengan konvoi pasukan Brimob. Kondisi pengamanan diperketat pasca insiden tersebut. Menurutnya, langkah-langkah pengamanan tambahan merupakan prosedur standar ketika menghadapi perkara besar.
“Peningkatan keamanan merupakan hal yang rutin dilakukan, terutama ketika ada perkara besar yang sedang ditangani,” ujar Ketut, Sabtu (25/05/2024). Dia menambahkan bahwa keamanan tambahan tidak hanya melibatkan Brimob tetapi juga TNI dan unit lainnya sebagai bentuk antisipasi terhadap segala potensi gangguan.
Ketut juga mengklarifikasi bahwa pengamanan ekstra tersebut tidak berkaitan dengan situasi pribadi Febrie Adriansyah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, yang sempat ramai diberitakan. Beliau menegaskan bahwa segala aktivitas di Kejagung, termasuk aktivitas Febrie, berjalan normal tanpa ada insiden.
Baca juga: Kejagung Tetapkan Kepala Bea Cukai Riau sebagai Tersangka Korupsi Importasi Gula
“Kami memastikan bahwa tidak ada kejadian luar biasa, aktivitas harian berlangsung normal. Pengawalan ketat di gedung kejaksaan adalah prosedur baku, terutama saat ada eskalasi penanganan kasus atau demonstrasi,” jelas Ketut.
Diketahui sebelumnya, telah beredar video di media sosial yang menunjukkan konvoi kendaraan Brimob yang melintas di sekitar Gedung Kejaksaan Agung. Video tersebut direkam pada Senin malam, 20 Mei 2024, dan kegiatan serupa terpantau kembali pada hari Selasa, 21 Mei 2024, dengan pengamanan yang lebih intens melibatkan lebih banyak personel, termasuk TNI Angkatan Darat dan Polisi Militer.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
