Madinah– Senyum bahagia terpancar dari wajah Sumirah (93 tahun) jemaah haji Lansia asal Madiun yang bercita-cita naik haji sebelum meninggal. Wajah cantiknya yang sudah menua tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bahagia akhirnya bisa berangkat haji tahun ini melalui kuota perioritas lansia.
Ditemui tim MCH usai menjalankan ibadah di Masjid Nabawi, anak Sumirah, Widi meneteskan air mata sambil mendorong kursi roda ibunya.
“Alhamdulillah senang sekali Mbak. Ini memang momen yang saya tunggu apalagi ibu saya. Sebenarnya ibu saya kan saya daftarkan lebih dulu. Ibu saya 2018, karena dapat panggilan kuota Lansia, dapat panggilan mendadak kemarin.” ucap Widi sambil menyeka air matanya.
Jemaah haji kloter 2 embarkasi Surabaya ini sudah 4 hari berada di Madinah. Widi seharusnya belum waktunya berangkat ke tanah suci, namun karena mendampingi ibunya yang sudah lansia, Widi bisa berangkat bersama Sumirah.
Baca Juga: 26 Jemaah Haji Di Madinah Jalani Perawatan Di Klinik Kesehatan Haji Indonesia
Widi bersyukur selama 3 bulan proses pengurusan dokumen hingga keberangkatan dipermudah pengurusan.
“Orang-orang sudah manasik dapat 4 bulan, ibu saya baru dapat undangan. Langsung saya buru-buru ngurus-ngurusin sendiri sama suami. selama 3 bulan, selesai, gitu” katanya.
Widi juga mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah, penyelenggara dan petugas haji yang sudah banyak membantu.
“Terima kasih banget sudah diprioritaskan sama pemerintah, difasilitasi, dinomor 1 kan terus, pengurus-pengurusnya baik banget. Iya mbak, ada itu kayak peduli Lansia bantu banget. Saya terharu Mbak”
Dalam kesehariannya, Sumirah yang sudah ditinggal mati suaminya hanya bisa menyendiri di rumahnya. Bisa berada di tanah suci adalah kebahagiaan terakhir yang bisa dirasakan sebelum sang pencipta memanggil. (Nurhaeni Amir/MCH 2024)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News
