Jakarta – Wakil presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla menyebut banyak kepentingan politik dalam laporan terhadap calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Jusuf Kalla menyebut, kepentingan politik tersebut memang banyak pada masa Pemilu. Jusuf Kalla mengaku, bahwa kantornya juga pernah didatangi oleh petugas pajak.
“Ya kepentingan-kepentingan politik banyak. Saya aja gak tau gimana tiba-tiba kantor saya didatangi petugas pajak, satu bulan mau meriksa kantor saya,” kata Jusuf Kalla saat diwawancarai di Universitas Indonesia, Depok, pada Kamis (07/03/2024).
Namun saat ditanya terkait adanya politisasi pada laporan terhadap Ganjar, Jusuf Kalla enggan berkomentar lebih dan langsung meninggalkan lokasi.
“Ya gak tau lah,” ujarnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Demokrasi Pada Pemilu 2024 Paling Buruk Sepanjang Sejarah
Sebelumnya, pada Selasa (5/03/2024), Indonesia Police Watch (IPW) melaporkan Direktur Utama Bank Jateng periode 2014-2023, Supriyatno dan mantan Gubernur Jateng periode 2013-2023, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI terkait kasus dugaan penerimaan gratifikasi.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso menyebut, keduanya dilaporkan atas dugaan penerimaan gratifikasi atau suap yang diterima oleh Direksi Bank Jateng, dari perusahaan-perusahaan asuransi yang memberikan pertanggungan jaminan kredit (Cashback) kepada kreditur Bank Jateng.
Menurutnya, dugaan gratifikasi tersebut diduga dilakukan selama periode 2014-2023 dengan nominal total gratifikasi diduga lebih dari Rp100 miliar. (Ilham)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
