Jakarta- Jika ditilik berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan umat muslim dengan kemampuan ekonomi cukup. Caranya dengan mengunjungi Ka’bah pada bulan Haji serta mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf
Bagi umat Muslim di Indonesia maupun dunia, Haji merupakan salah satu ibadah yang sangat diidamkan. Namun, tak semua orang dapat melaksanakan rukun Islam kelima itu secara langsung karena terbatasnya kuota. Hal ini lantaran tak mungkin kota Makkah dapat menampung seluruh umat Islam yang ingin berhaji dalam satu waktu.
Ibadah haji merupakan salah satu sarana melakukan komunikasi antara seorang hamba dengan Khalik-nya. Ibadah ini pertama kali disyari’atkan pada tahun keenam Hijrah, sebagaimana Firman Allah swt. dalam QS Ali ’Imran/3:96-97. Kata al-Hajj menurut bahasa berarti menyengaja.
Karena itu menurut istilah syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah di Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’. Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan pokok ibadah yang keempat, yang diperintahkan setelah disyari’atkan ketiga pokok ibadah sebelumnya, yakni: ibadah salat, ibadah puasa Ramadhan, dan ibadah zakat[3].
Rincian biaya haji
Sedangkan biaya haji plus, yang disepakati oleh PIHK dan Kemenag tahun pada 2023 minimal sebesar USD 8.000. Biaya haji plus itu jika dikonversikan dengan kurs Rp 15.000 mencapai Rp 120 juta dengan pembayaran awal sebesar USD 4.000 atau sekitar Rp 60 juta.
Angka ini terdiri atas dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah dengan rata-rata Rp49.812.700,26 (55,3%) dan penggunaan nilai manfaat per Jemaah sebesar Rp40.237.937 (44,7%). Dengan skema ini, penggunaan dana nilai manfaat keuangan haji secara keseluruhan sebesar Rp8.090.360.327.213,67.
“Hari ini kita telah menyepakati biaya haji reguler. Rata-rata jemaah akan membayar Rp49,8 juta rupiah dengan penggunaan dana nilai manfaat mencapai Rp8,090 triliun. Kesepakatan ini sebagai hasil pembahasan atas skema usulan pemerintah dengan jemaah membayar Rp69 juta dan penggunaan nilai manfaat Rp5,9 triliun,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya haji
Kenaikan biaya haji dapat dipahami mengingat berbagai komponen penyelenggaraan ibadah itu memang tinggi. Salah satunya, biaya layanan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, yang ditangani oleh konsorsium perusahaan di Arab Saudi. Pertimbangan lain, adanya kenaikan kurs dollar dan riyal terhadap rupiah yang berdampak pada harga akomodasi dan konsumsi.
Musim perjalanan haji memiliki pengaruh besar terhadap harga tiket pesawat dan akomodasi. Jika Anda fleksibel dalam memilih waktu perjalanan, pertimbangkan untuk melakukan haji di luar musim ramai. Biasanya, pada bulan-bulan tertentu harga tiket pesawat dan akomodasi cenderung lebih murah, sehingga Anda dapat menghemat biaya perjalanan.
Selain biaya layanan di Masyair yang mengalami kenaikan sejak tahun 2022, ada beberapa faktor yang menyebabkan penyesuaian biaya haji ini antara lain harga bahan baku, transportasi, akomodasi, pajak, serta inflasi yang juga akan menyebabkan kenaikan biaya.
Tips dan Trik untuk Menghemat Biaya Haji
Menghemat biaya haji merupakan tujuan yang diinginkan oleh setiap calon jamaah haji. Melakukan ibadah haji adalah impian bagi umat Muslim di seluruh dunia, namun biaya yang terkait dengan perjalanan haji seringkali menjadi kendala.
Dengan mengikuti tips dan trik di atas, Anda dapat menghemat biaya haji dan mewujudkan impian untuk melaksanakan ibadah haji dengan lancar. Ingatlah bahwa haji adalah ibadah yang mulia dan penuh berkah, dan Allah akan membalas setiap usaha dan pengorbanan yang Anda lakukan. Semoga perjalanan haji Anda menjadi pengalaman spiritual yang memenuhi hati dengan kedamaian dan kebahagiaan.
Menyisihkan dana secara teratur adalah langkah awal yang penting untuk menghemat biaya haji. Mulailah dengan menentukan target waktu pelaksanaan haji Anda dan tentukan jumlah dana yang perlu Anda kumpulkan. Setelah itu, hitung berapa jumlah dana yang perlu Anda sisihkan setiap bulannya untuk mencapai target tersebut. Disiplin dalam menyisihkan dana adalah kunci utama dalam mencapai tujuan ini.
Banyak negara yang menyediakan program tabungan haji untuk membantu calon jamaah mengumpulkan dana secara berkala. Manfaatkan program tersebut dan daftarkan diri Anda secepat mungkin. Dengan program ini, Anda dapat menyisihkan dana haji secara teratur dan menerima keuntungan berupa bunga atau insentif lainnya dari program tabungan haji.
Membuat rencana anggaran yang terperinci adalah langkah selanjutnya dalam menghemat biaya haji. Rencanakan dengan cermat berapa biaya yang akan Anda keluarkan untuk tiket pesawat, akomodasi, transportasi, makanan, dan pengeluaran lainnya selama perjalanan haji. Setelah itu, buat prioritas untuk setiap kategori pengeluaran dan pastikan untuk mengikuti rencana tersebut dengan disiplin.
Ingatlah bahwa haji adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam yang mampu, tetapi karena kuota terbatas dan permintaan yang tinggi, mungkin ada daftar tunggu yang cukup panjang. Jadi, disarankan untuk mendaftar sesegera mungkin dan memastikan semua persyaratan terpenuhi dengan baik. (Red DN)
