Jakarta – Ghisca Debora Aritonang ternyata bukan sosok baru dalam penjualan tiket konser, sebelumnya Ghisca disebut sukses menjual sejumlah tiket konser, diantaranya Blackpink pada bulan Maret 2023.
Seperti disampaikan korban dari tersangka Ghisca, Alika. Ghisca terkenal di kalangan penikmat konser musik premium berkat keberhasilannya tersebar dari mulut ke mulut saat menjual tiket konser beberapa grup musik luar negeri.
Alika mengenal Ghisca sejak bulan Mei 2023, mencoba peruntungan, Alika ikut menjadi reseller Ghisca untuk konser Coldplay hingga tertipu Rp 1 miliar lebih.
“Beberapa kali aku sempat mengambil tiket ke dia,” kata alika. Alika menyampaikan bahwa Ghisca menjual tiket awalnya melalui akun Istagram pribadinya.
“Dari Instagram gitu ya, aku juga baru ikutan mulai jualan ya,” ujarnya.
“Kayak waktu konser tiket Blackpink gitu juga dia tanggung jawab dia, semua konser tiket juga dia tanggung jawab juga kan ya, mungkin karena kuotanya ga banyak juga ya,” tambahnya.
Dari para reseller korban Ghisca, Tersangka diketahui kuliah di Kelas Internasional, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta.
Diberitakan sebelumnya wanita berusia 19 tahun ini sudah melakukan penipuan 2.268 tiket konser Coldplay yang dijual pada korbannya. Total Rp 5,1 miliar dikeruknya dari hasil menipu tiket konser Colplay tersebut.
Baca juga: Ghisca Debora Aritonang Minta Maaf Menipu Jual Tiket Coldplay Hingga Untung Rp5,1 Miliar
Dalam konferensi pers yang digelar Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023) sejumlah barang bukti mencengangkan hasil aksi tipu-tipu Ghisca dipamerkan. Ada sepatu, sandal, dan tas merk Hermes. Ada juga sebuah tas merk Celine.
“Kami lakukan upaya paksa dari barang bukti milik tersangka seperti yang ada di depan (tersebar di meja),” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat konferensi pers.
Barang-barang mewah bermerek internasional tersebut merupakan milik Ghisca Debora yang dibeli dengan uang hasil penipuan tiket konser Coldplay.
“Total barang bukti ini kurang lebih ada Rp 600 juta. Hampir sekitar Rp 2 miliar itu digunakan pribadi oleh tersangka,” sambung Susatyo.
Susatyo menerangkan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait uang atau barang hasil yang digelapkan Ghisca. “Penyidik masih melakukan pengembangan terhadap hasil-hasil kejahatan lainnya digunakan untuk apa dan sebagainya,” imbuh Susatyo. (DN)
