Jakarta – Seorang mahasiswi perguruan tinggi di Jakarta, Ghisca Debora Aritonang (GDA) (19) ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan penjualan tiket Coldplay oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin (20/11/2023)
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo menerangkan total kerugian yang dialami 5 orang korbannya mencapai Rp5,1 miliar. Disebutkan, para korban bertindak sebagai reseller tiket dengan jumlah pemesanan mencapai 2.261 tiket.
“Sehingga total adalah 5,1 miliar rupiah ya atau 2.268 tiket, adapun kronologisnya bahwa tanggal 13 november saat korban melapor membawa saudara GDA ini ke Polres Metro Jakarta Pusat,” ujar Susatyo.
Sempat dilakukan mediasi, namun tidak ditemukan titik temu antara pelapor dengan terlapor.
“Pada saat itu kami masih melakukan mediasi antara pelapor dengan terlapor, kemudian pelapor membuat laporan polisi pada hari Jum’at 17 november 2023, terlapor kami tetapkan tersangka ya GDA ini dan kami lakukan penahanan mulai hari jum’at kemarin,” katanya
Dari tangan tersangka, polisi berhasil mengamankan barang barang korban seperti tas, sepatu, dan sendal dengan brand ternama.
“Total saksi yang kami periksa sebanyak 7 orang selanjutnya melakukan upaya paksa penggeledahan penyitaan terhadap barang-barang milik tersangka seperti yang ada di depan,” paparnya
Kapolres Metro Jakarta Pusat menyebutkan modus tersangka mengiming-imingi para korban yang merupakan para reseller untuk memudahkan mendapat tiket konser coldplay. Namun sampai hari yang telah dijanjikan para reseller tersebut tidak mendapatkan tiket hingga menanggung kerugian materil.
“Yang bersangkutan meyakinkan bahwa kenal dengan perantara atau pun promotor padahal sampai bulan Mei sampai bulan November tidak ada komunikasi apapun dengan pihak perantara, motifnya adalah tersangka hendak mengambil keuntungan 250.000 saja awalnya,”
Tersangka dan Reseller Saling Kenal
Dihadapan para awak media dan korbannya, tersangka warga Tangerang, Banten ini mengakui kesalahannya dan akan mengikuti proses hukum yang berjalan. Dari pantauan Diskursus Network, Ghisca berpakaian tahanan warna oranye, dikenakan borgol dan dikawal Polwan.
“Saya Ghisca Debora Aritonang, saya mengakui kesalahan saya, dan saya akan mengikuti proses hukum dan kasus ini sudah saya serahkan ke pihak polisi,” ucap tersangka, Ghisca.
Pengakuan salah satu reseller, Alika, antara pelaku dan para korbannya sudah saling kenal sebelumnya.
“Sahabatnya pelaku, awalnya jadi setorannya juga gak langsung tapi kita temenan pernah pergi bareng pernah keluar kota juga abis itu udah sampai H min seminggu, H min 2 mingguan gitulah itu belum ada kabar kalau dia menghilang gak ada kabar, dia selalu bilang tiketnya ada tiba-tiba tanggal 14 malam ketangkep disini,” lirih Alika.
Sementara itu, korban Alika mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp1 miliar.
“Itu masih coba mikir, kaya semoga tiketnya benar ada tenyata hari H benar-benar zonk ngilang terus ditahan, belum ada sih baru minta maaf doang diatas, kerugian materil yang saya yang sudah aku setor itu 1 milliar 138 juta rupiah, 238 tiket semuanya zonk gak ada tiket” katanya.
Kepada tersangka, polisi menerapkan Pasal 378 tentang penipuan serta Pasal 372 tentang penggelapan dengan ancaman hukuman masing masing 4 tahun penjara. (DN-R)
