Bandarlampung- Maraknya kasus virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sapi ternak, tidak berimbas pada penjualan daging di beberapa pasar tradisional di Bandar Lampung. Salah satu pedagang daging sapi di Pasar Pasir Gintung, Tini mengatakan tidak memgalami penurunan penjualan di lapaknya meskipun kasus LSD telah terjadi sejak sepekan terakhir.
Namun, diakuinya pengawasan untuk daging sapi yang dijualnya tetap dilakukan agar masyarakat tetap merasa aman untuk membeli daging sapi miliknya. Untuk harga sapi masih normal, dijual dengan harga Rp130 ribu per kilogram. Harga ini bertahan sejak lebaran hari raya Idul Fitri.
Hal senada disampaikan pedagang di Pasar SMEP, Bukhori menyatakan penjualan daging sapi miliknya tidak terpengaruh virus LSD. Untuk saat ini harga dan penjualan masih normal. Adapun untuk mengatasi penularan penyakit LSD pada hewan ternak sapi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung telah mendistribusikan 10 ribu dosis vaksin LSD ke pemerintah Kabupaten/Kota di Lampung. (Roy Baskara)