Jakarta- Pesan kedamaian menjadi tema besar yang disampaikan oleh khatib (orang yang menyampaikan ceramah) Idul Fitri 1444 H di Masjid Istiqlal.
Khutbah disampaikan oleh Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Asep Saepudin Jahar dengan tema “Idul Fitri Momentum menebar Maaf untuk Kerukunan Umat.”
“Keragaman bukan untuk dibanding-bandingkan, juga bukan untuk mendiskriminasi satu dengan yang lain, karena ibadah puasa adalah melatih kepekaan lahiriyah dan insaniyah,” kata Asep di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, Sabtu.
Adapun penjelasan insaniyah yang dimaksud adalah selalu berupaya untuk memberikan kebahagiaan orang lain berdasar prinsip kerukunan dan kebersamaan, walaupun berbeda dalam keyakinan, pandangan, atau identitas sosial.
“Ibadah puasa Ramadhan menjadi proses pendidikan spiritual untuk menempa kita menjadi pribadi Muslim bertakwa dan mencintai kedamaian, dimulai dengan memaafkan, karena itu adalah ciri-ciri dari orang yang bijak,” lanjut Asep.
Untuk itu, setiap insan dituntut untuk menjadi terdepan dalam membangun kehidupan yang harmonis dan toleran.
Menjaga harmoni dan keragaman, dan dari keragaman itu terutama perbedaan kita saling mengenal dan memahami.
“Pertama, engkau memberi kepada orang yang tidak pernah memberimu. Kedua, memaafkan orang yang pernah mendzalimu, dan ketiga, menyambung tali silaturahmi dengan kerabat yang memutus silaturahmi denganmu,” tutur Asep
Ketiga hal tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, dan menempatkan cahaya Allah Tuhan yang Maha Esa dalam dirinya.
Shalat Id yang diselenggarakan di masjid Istiqlal hari ini dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin, mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, dan perwakilan Duta Besar dari beberapa negara. (Red DN/ant)