LBH : Aksi Aliansi Lampung Memanggil Diduga Diwarnai Pemukulan

oleh -0 Dilihat
Direktur Lembaga Bantuan Hukum(LBH) Sumaindra Jarwadi menyatakan, dalam aksi mahasiswa yang menuntut pencabutan UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Provinsi Lampung diduga terjadi pemukulan.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum(LBH) Sumaindra Jarwadi menyatakan, dalam aksi mahasiswa yang menuntut pencabutan UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Provinsi Lampung diduga terjadi pemukulan.

Bandar Lampung – Direktur Lembaga Bantuan Hukum(LBH) Sumaindra Jarwadi menyatakan, dalam aksi mahasiswa yang menuntut pencabutan UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD Provinsi Lampung diduga terjadi pemukulan.

“LBH saat ini sedang menginventarisir video aksi demonstrasi pada Kamis (30/3/2023),” ungkapnya pada Jumat (31/3/2023).

Dia menuturkan, dalam aksi massa yang terjadi pedagang es pun turut diamankan yang berjumlah tiga orang.

“Ada tiga orang penjual es keliling turut diamankan polisi,” kata Indra.

Dia menjelaskan pihaknya terus mendata dan mengumpul bukti aksi agresif dari pihak kepolisian terhadap para mahasiswa yang melakukan aksi demo damai tersebut.

Untuk saat ini, LBH Bandar Lampung membuka posko pengaduan terkait dengan kekerasan dan brutalitas aparat terkait dengan pelaksanaan kebebasan berkespresi dan berpendapat di Provinsi Lampung.

Menurutnya, ada sekitar 48 massa aksi yang terdiri dari mahasiswa ditangkap dan digelandang ke Polres Bandar Lampung. Hingga saat ini LBH Bandar Lampung juga masih melakukan pendampingan terhadap massa aksi yang diamankan tersebut.

“Sampai saat ini massa aksi masih di periksa dan dimintai keterangan dengan penyidik. 20an massa aksi yang sudah dimintain keterangan,” kata Sumaindra.

Berdasarkan data yang dihimpun, kericuhan terjadi saat massa aksi berupaya untuk melakukan upaya negosiasi, namun tidak memperoleh kesepatakan. Massa yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil terus menggelar orasi di depan gerbang Gedung DPRD Lampung hingga sore.

Sekitar pukul 15.30 WIB pada Kamis (30/3/2023), massa aksi dipukul mundur dengan menggunakan water canon dan sempat menembakan gas air mata kearah masa aksi oleh pihak aparat yang mengakibatkan kericuhan. (Red)

Baca : Gunung Anak Krakatau Tertutup Kabut dan Asap Kawah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.