Mengenal Deman Keong, Penyakit Endemik Yang Menyerang 200 Orang di Sulteng

oleh -0 Dilihat
Mengenal Deman Keong, Penyakit Endemik Yang Menyerang 200 Orang di Sulteng
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, sudah ada lebih dari 200 orang di Sulawesi Tengah yang terkena penyakit demam keong. (Ilustrasi)

Bandarlampung– Demam Keong adalah penyakit endemik yang hanya ada di Sulawesi Tengah, yaitu di Kabupaten Poso dan Sigi. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, sudah ada lebih dari 200 orang yang terkena penyakit tersebut.

Sesuai dengan namanya, penyakit ini terjadi akibat infeksi cacing parasit yang disebarkan oleh keong atau siput air. Penyakit parasit ini paling mematikan kedua setelah malaria.

Dalam dunia medis, penyakit ini dikenal juga sebagai schistosomiasis. Ini merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan di negara-negara tropis, seperti Afrika, beberapa bagian Amerika Selatan, dan Asia.

Sayangnya, penyakit ini dianggap sebagai penyakit tropis terabaikan (NTD). Padahal dampak yang bisa disebabkan olehnya tidak main-main.

Ketika terinfeksi oleh cacing, parasit tersebut bisa tetap tinggal dalam tubuh selama bertahun-tahun dan merusak berbagai organ, seperti kandung kemih, ginjal dan hati.

Menular Melalui Air yang Terkontaminasi
Penyakit ini terjadi akibat infeksi cacing darah dari genus schistosoma. Ada tiga jenis cacing tersebut yang paling sering menginfeksi manusia, yaitu Schistosoma mansoni, S. haematobium, dan S. japonicum.

Cacing tersebut bisa kamu temukan pada siput air tawar dan seseorang bisa terinfeksi schistosoma ketika cacing yang masih dalam bentuk larva menembus kulit saat orang tersebut kontak dengan air yang terkontaminasi.

Di dalam tubuh, larva berkembang menjadi cacing dewasa dan pengidap schistosomiasis bisa mencemari sumber air tawar dengan feses atau urine yang mengandung telur parasit.

Nah, siput atau keong yang membawa parasit ini hidup di air tawar, seperti sungai, danau, waduk, atau kolam. Mandi dengan air langsung dari danau atau sungai yang tidak tersaring bisa menyebabkan kamu terinfeksi penyakit tersebut.

Bersentuhan dengan air yang tercemar, seperti saat berenang, bermain air, juga bisa menyebabkan kamu tertular penyakit ini. Namun, cacing tersebut tidak ditemukan di laut atau kolam renang yang mengandung klorin.

Gejala yang Perlu Diwaspadai
Kebanyakan orang tidak mengalami gejala saat awal terinfeksi demam keong. Tanda dan gejala awal (yang bisa dalam beberapa hari setelah terinfeksi) mungkin adalah gatal dan ruam kulit.

Gejala selanjutnya yang bisa terjadi dalam 30-60 hari setelah terinfeksi, antara lain, demam, panas dingin, batuk, dan nyeri otot.

Pengobatan Demam Keong
Kabar baiknya, penyakit ini bisa sembuh dengan obat cacing resep bernama praziquantel. Obat ini akan dokter berikan dalam bentuk pil dan biasanya untuk satu hari saja.

Namun, praziquantel paling efektif ketika cacing sudah tumbuh sedikit lebih besar. Jadi, pengobatan mungkin perlu pengidapnya ulangi beberapa minggu setelah dosis pertama.

Peneliti Global Health Security Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan jika penyakit ini bisa menjadi berbahaya bila tidak ditangani dengan benar.

Gejala-gejala yang bisa terjadi pada pengidap demam keong terbagi dalam beberapa stadium.

“Penyakit ini dapat menjadi serius bila tidak ditangani. Ada tiga stadium yang terjadi bila terkena penyakit ini. Pada stadium awal, kulit akan gatal-gatal karena serkaria menembus kulit,” jelas Dicky saat dihubungi terpisah, Selasa (14/2/2023).

“Stadium kedua, dimulai saat cacing dewasa betina bertelur. Gejala yang timbul adalah demam, diare, berat badan menurun, dan gejala disentri. Pada stadium menahun, tanda yang muncul adalah kerusakan hati atau sirosis hati dan limfa,” sambungnya.

Sejak awal Februari 2023, diketahui adanya peningkatan kasus demam keong cukup signifikan di Kabupaten Poso dan Sigi. Sejak tahun 2022 peningkatan kasus dari 0,22 persen menjadi 1,4 persen, dikutip dari Antara. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.