Diskursus Network – Baru-baru ini di media sosial khususnya dikalangan masyarakat Lampung, tengah viral sebuah warung yang menjajakan kuliner berbahan dasar tepung beras yakni bubur sumsus dengan nama usaha Ratu Bubur Diandra
Asmidar pemilik usaha Ratu Bubur Diandra mengungkapkan, usaha ini berawal dari rumah dan hanya melayani pembeli secara online. Pertama kali di buat di Lampung Selatan dekat kantor pemerintah daerah dan lambat laun permintaan semakin banyak, hingga akhirnya membuka dua cabang lagi yang lokasinya ada di berlokasi di Jalan Komarudin Bataranila Bandar Lampung.
Nama Ratu Bubur terinspirasi dari Istana Bubur yang berada di Kota Balik Papan, Kalimantan Timur di tambah isian buburnya banyak varian dalam satu wadahnya sehingga merasa puas dan nagih saat membeli kudapan tersebut.
Harga bubur ini pun cukup murah pas di kantong yakni cukup membayar Rp10 ribu satu porsi komplit cup gelas dan untuk paket komplit berwadah cup kotak seharga Rp15 ribu perporsi, hanya membedakan porsinya lebih banyak.
Isian Ratu Bubur ini terdapat Sumsum asin, sumsum pandan, kacang hijau, ketan hitam, candil ubi ungu, candil ubi kuning, bubur mutiara, gula merah dan santan kental menjadi satu dalam satu wadah.
Ratu Bubur buka dari pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB lalu akan dilanjutkan kembali pukul 15.30 WIB sampai pukul 18.00. Dalam sehari Ratu Bubur mampu menghabiskan 400 sampai 500 porsi, dengan omzet Rp5 juta perhari.
Terkadang buburnya habis sebelum jam akibat banyaknya pembeli hingga antrean panjang bahkan sebelum bahan-bahan bubur siap di lapak, sudah banyak warga yang menunggu sejak pukul 14.00 WIB siang karena takut tidak kebagian.
Salah satu pembeli, Enji mengaku mengaku baru pertama kali membeli bubur di Ratu Bubur Diandra karena tahu dari sosial media.
Bahkan makanan ini sampai ke teling warga Palembang, salah satunya Riby mengungkapkan dirinya pencinta kuliner jadi sebelum pulang ke Palembang dirinya mencoba bubur ini. (Liting)
