Dari Nasi Uduk Hingga Jualan Kerupuk Dilakoni Basri di Usianya Yang Senja

oleh -0 Dilihat

Bandarlampung– Basri seorang pria berusia 73 tahun masih bersemangat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di usianya yang senja. Meski sudah lanjut usia, Basri tetap tekun mencari rezeki dengan berjualan nasi uduk.

Di usia mudanya dulu, Basri mengaku bekerja sebagai tukang bangunan hingga dirinya di dapuk seagai kepala pekerja bangunan. Hingga tahun 1991, Basri memutuskan berhenti sebagai pekerja bangunan atau proyek.

Basri lalu memberanikan diri membuka usaha warung nasi uduk di Pasar Tengah. Karena tempatnya digusur akhirnya kakek Basri berjualan kerupuk kulit, emping, keripik singkong, kacang goreng, dan kemplang.

Harga yang dijajakannya pun bervariasi. Untuk emping harganya dari Rp30.000 ukuran besar, keripik singkong Rp15.000 per dua bungkus, dan kacang Rp2.000 perbungkus.

Setiap kantong kripik yang dijualnya, Basri mendapat keuntungan Rp3000 hingga Rp5000. Kerupuk yang dijajakannya di beli di wilayah Tanjungkarang Pusat. Basri sendiri tinggal di Tanjung Gading Kedamaian, kota Bandar Lampung.

Basri biasa menjajakan dagangannya di Stadion Pahoman dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Di siang hari Basri menyempatkan istirahat dan kembali berjualan pada pukul 16.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. (Liting)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.