Bandar Lampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyatakan pada kuartal ke dua menunjukan pertumbuhan perekonomian di Lampung mulai tumbuh sebesar 9,12 persen, semua pihak khususnya kepala daerah harus terus menjaga stabilitas ekonomi di daerahnya.
“Data terkini menunjukkan perekonomian Lampung pada kuartal kedua tumbuh sebesar 9,12 persen, tingkat kemiskinan menurun 4,61 ribu jiwa. Namun kita masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan yang harus dihadapi,” ujar Arinal Djunaidi, di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (9/9/2022).
Ia mengimbau kepada kepala daerah untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi di daerah, setelah adanya kenaikan BBM secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah.
“Kebijakan tersebut tentunya telah melalui proses dan pertimbangan yang baik, karena itu tugas utama aparatur negara adalah mengamankan kebijakan tersebut. Sehingga masyarakat tetap terlindungi baik secara sosial maupun ekonomi, fokus utamanya adalah menjaga stabilitas harga dan distribusi pangan maupun barang strategis,” ucapnya.
Dia menjelaskan setiap pemerintah kabupaten dan kota harus dapat memastikan empat hal yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif antarstakeholder terkait.
“Saat kondisi perekonomian yang tidak normal, tentunya masyarakat memiliki harapan yang besar kepada para pemimpin dan pemerintah untuk bekerja secara lebih efektif dan progresif. Sebagai pemimpin dan pejabat daerah, harus bisa memberi solusi, melayani dan mensejahterakan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu perlu dilakukan langkah antisipasi untuk penanganan inflasi dengan menganggarkan dana tidak terduga dalam APBD tahun 2022.
“Oleh karena itu maka pemerintah bertindak cepat dengan menginstruksikan kepada seluruh bupati dan walikota untuk segera menganggarkan belanja perlindungan sosial pada APBD 2022 di masing-masing pemerintah daerah,” katanya. (Red, DN)
