Penyakit LSD Ancaman Baru Ternak, Lampung Diminta Waspada

oleh -0 Dilihat
20220810205256 IMG 1462
Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito, dalam rapat koordinasi penanganan PMK Provinsi Lampung. Bandarlampung, Rabu (10/8/2022) malam

Bandar Lampung  – Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) meminta Provinsi Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan akan adanya penularan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit infeksius pada ternak.

“Penyakit infeksi emerging yang harus diwaspadai adalah Lumpy Skin Disease yang menjangkit ternak, sebab ini sudah ada di Pulau Sumatera tepatnya di Riau,” ujar Koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan PMK Prof Wiku Adisasmito, dalam rapat koordinasi penanganan PMK Provinsi Lampung, di Bandarlampung, Kamis (11/8/2022).

Ia mengatakan penularan secara mekanis penyakit itu terjadi melalui vektor yaitu nyamuk (genus aedes dan culex), lalat, dan beberapa vektor lainnya.

“Lampung harus meningkatkan kewaspadaan dan perlu dilakukan pengawasan juga, terutama untuk sapi yang dari Australia. Jangan sampai Lampung terinfeksi dan sampai ke Pulau Jawa,” tambahnya.

Dia menjelaskan, kewaspadaan tersebut dilakukan karena diprediksi akan ada perubahan cuaca dimana mendekati akhir tahun arah angin akan menuju ke selatan Pulau Sumatera, dan ternak berpotensi terkena akibat adanya vektor pembawa virus.

“Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV), ini bisa mengakibatkan penurunan produktivitas ternak dan tidak bisa di cegah dengan disinfektan saja,” kata dia.

Menurut dia cara utama untuk mencegah adanya ternak yang terjangkit LSD, dilakukan melalui vaksinasi pada ternak.

Baca : Lampung Diminta Satgas PMK Untuk Tingkatkan Vaksinasi Ternak

“Kita harus mencegah persebaran ini di arah selatan dan utara Pulau Sumatera melalui vaksinasi, dan kita sudah mendapatkan tawaran penyediaan vaksinasi LSD dari Australia,” tambahnya.

Ia melanjutkan, dengan adanya langkah kewaspadaan dan peningkatan pengawasan di daerah di Sumatera terutama Lampung sebagai pintu gerbang penyeberangan ke Pulau Jawa dapat mencegah adanya infeksi yang meluas.

“Harus bersama-sama mewaspadai dan mengawasi agar produktivitas peternakan di Lampung sebagai lumbung ternak tidak terganggu sehingga pemenuhan daging ke daerah sekitar pun tetap terjaga,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.