Kakek Sanam, Pedagang Opak Singkong Dengan Sepeda Ontel Tua

oleh -0 Dilihat

Bandarlampung- Kakek Sanam, Pedagang Opak Singkong Dengan Sepeda Ontel Tua Tua, lusuh, otot-ototnya yang semakin lemah tak menyurutkan semangat kakek Sanam yang sudah berusia 81 tahun ini untuk terus berjuang demi bertahan hidup. Mengayuh sepeda ontel tuanya dari satu tempat ke tempat yang lain sudah jadi pekerjaan rutinnya setiap hari saat menjajakan dagangan opak singkong dan tape.

Kakek Sanam yang merantau dari Kota Serang Banten ke Lampung sejak masih balita mengaku sudah terbiasa merasakan perjuangan hidup untuk bisa bertahan. Kakek Sanam saat ini tinggal di Belakang Polda Lama bersama cucu dan cicitnya. Dulu saat masih mudah dan memiliki tenaga yang cukup, kakek Sanam sempat bekerja sebagai kuli bangunan.

Namun di usianya yang semakin senja, kakek Sanam hanya bisa berjualan Opak Ubi dan Tape keliling Kota Tanjung Karang. Ia berangkat dari rumahnya tidak menentu, biasanya berangkat dari pukul 7.00 pagi atau pukul 8.00 pagi, lalu terkadang pula siang ke rumah. Opak dan Tape yang dijualnya keliling bukan miliknya.

Kakek Sanam menjual milik orang lain di mana dari hasil penjualan itu dia akan mendapatkan keuntungan sedikit. Harga yang biasa dijajakannya perikat Opak dibandrol dengan harga Rp4.000 dan Tape dihargai Rp5.000 per bungkusnya.

Sanam berkeliling menggunakan sepeda ontel tua miliknya karena sudah tak kuat lagi berjalan kaki jauh. Kakek Sanam mengaku tidak mau berjualan dengan berdiam di tempat, sebab berkeliling sambil menjajakan dagangannya dianggap lebih sehat. Sehat-sehat terus ya kakek Sanam, semoga dagangannya selalu laris…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.