Jakarta – Grup idola K-pop BTS mengumumkan akan menunda proyek grup agar para anggotanya bisa fokus mengerjakan proyek solo sehingga tiap member bisa berkembang.
“Sistem K-pop tidak memberikan waktu untuk anggotanya berkembang. Kamu tak punya waktu untuk dewasa karena kamu harus memproduksi sesuatu,” kata RM dalam makan malam dengan rekan-rekannya untuk merayakan ulang tahun mereka ke-9, dikutip Antara dari Yonhap pada Kamis (16/2022).
RM mengatakan mereka akan mulai merilis album solo, dimulai dari proyek J-Hope, sementara Jin mengekspresikan keinginan untuk mencoba karier di dunia akting.
Video makan malam itu diunggah di laman resmi mereka.
Terjemahan bahasa Inggris dari pernyataan itu menunjukkan salah satu anggota menyebut istirahat itu sebagai “hiatus”, deskripsi yang diluruskan oleh perwakilan BTS dalam pernyataan.
“Lebih jelasnya, mereka tidak hiatus tapi akan butuh waktu untuk mengeksplorasi proyek solo saat ini dan akan tetap aktif dalam format yang berbeda,” kata pernyataan itu.
BTS debut pada Juni 2013 dan menjadi sensasi global dengan lagu-lagu hits dan kampanye sosial untuk memberdayakan anak-anak muda.
Diketahui, bahwa album baru supergrup K-pop BTS “Proof” sukses terjual hingga lebih dari 2 juta kopi pada hari pertama perilisannya.
Dikutip dari Korea Times, sebanyak 2,15 juta eksemplar album antologi terbaru BTS itu telah terjual hingga pukul 11 malam waktu Korea Selatan.
Album tersebut ludes terjual hanya 10 jam setelah tersedia di pasar, menurut Hanteo Chart, tangga lagu Korea Selatan.
Ini adalah kedua kalinya penjualan album boy band ini melampaui 2 juta pada hari pertama, setelah album keempatnya, “Map of the Soul: 7,” pada tahun 2020.
Lagu utamanya, “Yet To Come (The Most Beautiful Moment),” juga langsung menduduki puncak tangga lagu real-time dari layanan musik online utama, dan video musiknya yang diunggah di YouTube telah mengumpulkan hampir 50 juta penayangan pada pukul 1 siang waktu Korea Selatan.
Tahun lalu, BTS jadi band Asia pertama yang memenangi artis tahun ini di American Music Awards. Mereka berjumpa dengan Joe Biden Presiden AS di Gedung Putih pada bulan Mei untuk mendiskusikan kejahatan kebencian yang menargetkan orang Asia. (Red, DN)
