Pemprov Menilai Perubahan Iklim Picu Kenaikan Harga Bahan Pokok

oleh -41 Dilihat
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik Signifikan
Harga Sejumlah Kebutuhan Pokok Naik Signifikan

Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung menilai faktor penyebab kenaikan sejumlah bahan pokok di Lampung, adalah perubahan iklim dari hasil pertanian.

“Misal harga cabai kian meroket menyentuh harga Rp80 ribu per kilogram dikarenakan kondisi perubahan iklim yang saat ini terjadi di Indonesia. Sehingga memengaruhi hasil dari cabai itu sendiri,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi pada Rabu (15/6/2022).

Diungkapkanya cuaca saat ini memengaruhi kualitas dan pengaruhi jumlah panen cabai yang diperoleh, terlebih saat ini  perubahan iklim sedang terjadi.

“Saat ini sedang mengalami perubahan iklim. Jadi memang mulai turun hujan dan membuat banyak bunga dari cabai yang rontok. Ini hampir terjadi di seluruh Indonesia,” ujar dia.

Dari kualitas dan hasil cabai yang menurun juga berpengaruh pada stok dan harga cabai di Lampung, sehingga ia mengatakan saat ini memang harga cabai serta bawang merah melonjak.

Namun terkait pengendalian harga dirinya mengatakan jika tidak bisa menentukan, sebab Lampung bukan penentu harga pasar melainkan di daerah penghasil bawang merah seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat.

” Tak hanya cabai merah, bawang merah juga berpengaruh hasilnya karena iklim yang berubah. Sehingga ketika harga disana naik, akan berpengaruh pada harga jual di Lampung juga,” katanya.

Kusnadi mengungkapkan, tidak hanya permasalahan iklim saja, tapi sejumlah persoalan lain seperti biaya produksi yang menjadikan harga bahan pangan ikut naik.

Diantaranya sarana produksi naik karena pengaruh bahan bakar minyak internasional yang naik ikut terimbas ke Indonesia dan untuk intensitas petani.

Namun kita punya strategi untuk menyiasati ini, seperti lahan yang bisa ditanami oleh cabai, bawang dan lain sebagainya.

“Tapi semua memerlukan kajian, karena saat kita memperluas tanaman harus dilihat apakah ada dampaknya. Jangan sampai kita membuat susah petani,” kata dia. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.