Cauca Panas Pengaruhi Kualitas Biji Kopi Lampung Barat

oleh -46 Dilihat
photo6109446247208300800

Lampung Barat – Kenikmatan kopi Lampung sudah sangat dikenal hingga benua Eropa, tanah yang baik membuat biji kopi yang dihasilkan berkualitas baik hingga bisa di ekspor hingga mancanegara.

Untuk menuju kenikmatan secangkir kopi Lampung yang biasa dinikmati, butuh proses yang sangat panjang dan salah satunya proses menjemur biji kopi yang telah di panen.

Tahap penjemuran ternayata mempengaruhi karakter rasa secangkir kopi, oleh sebab itu petani di Lampung Barat sangat berpengaruh sekali dengan cuara panas. Cuaca panas terik, sangat menguntungkan apalagi dengan lokasi penjemurannya di atas semen di halaman rumah yang sudah dimodifikasi sehingga menghanatarkan panas yang stabil.

Akhir-akhir ini wilayah Lampung Barat yang menjadi setra pertanian kopi kerap diguyur hujan, sehingga mengalami kendala dalam proses penjemuran kopi. Selain memakan waktu yang lebih lama, hujan juga membuat kualitas kopi menurun.

Salah satu petani kopi Pekon Kuta Besi, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat Elves (33) mengatakan perbedaan penjemuran kopi di tanah, terpal dan semen sangat berbeda, lantaran keinginan menjemur kopi dengan cepat karena intensitas curah hujan sangat lah tinggi.

“Proses penjemur kopi di semen sangatlah cepat apalagi di tambah kopi yang barusan di petik di kebun langsung di tumbuk (memisahkan kulit luar dengan kulit ari biji kopi), hanya memakan waktu 3 sampai 4 hari saja. Jikalau proses penjemuran memakai tanah atau terpal bisa memakan waktu panjang dari 1 minggu hingga 10 hari lebih,” Ucap Elves pada Jumat (3/6/2022).

Lampung Barat terkenal dengan biji kopi robustanya, rasanya yang asam dan nikmat membuat petani di wilayah ini harus bisa menjaga rasa. Salah satunya menjaga tempat dan proses penjemuran kopi, agar kualitasnya tidak jatuh.

Ada pun petani kopi lainnya Romli (47) mengatakan untuk panen musim kopi tahun 2022 ini 4 kali panen.

“Panen pertama buah pangkal (nyalakh), panen kedua dan ketiga adalah panen inti buah ranting dan bayang dan panen terahir adalah memetik buah kopi sekaligus perapihan tunas serta ranting-ranting batang kopi,” ucapnya.

Untuk sekali panen dalam kurang lebih 1 hetar kebun bisa menghasilkan 1 sampai 2 ton kopi. Dengan harga Rp22.200 perkilogram kopi yang sudah di tumbuh menjadi biji kopi. (Liting)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.