Lampung Diterpa Suhu Panas, Pedagang Cendol Kebanjiran Konsumen

oleh -3 Dilihat
WhatsApp Image 2022 05 21 at 14.00.42

Bandar Lampung – Sudah satu minggu ini suhu udara di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung dilanda panas, yang membuat warga mudah dehidrasi sehingga minuman dingin sangat diburu.

Minuman es cendol merah yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi No.69, Gotong Royong, Tanjangkarang Pusat, Kota Bandar Lampung kerap menjadi pilihan utama selain rasanya yang sangat nikmat, harganya pun sesuai isi kantong.

Suartini pedagang cendol mengatakan setiap hari selalu membawa lima kilogram cendol dan selalu habis. Setiap gelas dijual dengan harga Rp4.000, bedagang dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

“Setiap hari habis mas, setiap satu hari dagang modalnya Rp100 ribu hingga Rp150 ribu denan keuntungan bisa satu kali lipatnya,” ungkapnya pada Sabtu (21/5/2022).

Selama musim panas ini, berdagangnya lebih cepat karena konsumen banyak yang mencari minuman dingin. Bisa habis tiga jam lebih, biasanya memakan waktu lima jam.

Usaha ini, diungkapkannya merupakan warisan dari pamannya yang biasa disapa pakde, sehingga es cendol ini dikenal dengan nama pakde.

Es cendol ini sudah bejualan selama 25 tahun lebih, dari harga Rp300 rupiah hingga di tahun 2022 berharga Rp4.000.

“Saya sendiri meneruskan usaha ini sudah lima tahun, pakde sudah meninggal lima tahun lalu dan anak-anak sudah kerja di pemerintahan sehingga tidak meneruskan usaha ini,” katanya.

Dari usaha ini, dirinya telah berhasil membiaya anak sekolah dan pakde sudah berhasil naik haji sebelum meninggal dunia.

Es cendol ini diungkapkannya dibawa dari Jepara. Suartini diajak pakde yang biasa disapa Mundori datangan ditahun 80an, untuk membantu mengelola usaha ini.

Dalam menjalankan usahanya dirinnya, sangat berhati-hati dan pandai dalam menjaga hubungan antara produsen dengan konsumen. Bukan hanya dalam hal menjaga cita rasa cendolnya supaya tetap digemari dari tahun ke tahun, tapi juga pandai dalam memelihara kepercayaan konsumen dengan berusaha sejujur mungkin.

“Saat membuat cendol di rumah pun saya usahakan sebersih mungkin, meskipun orang lain tidak melihat,” ungkapnya. (Red, DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.