Investasi Industri Makan dan Minum Harus Libatkan UMKM!

oleh -4 Dilihat
39
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong investasi industri makanan dan minuman (mamin) menjalin kemitraan dengan UMKM.

Jakarta-Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong investasi industri makanan dan minuman (mamin) menjalin kemitraan dengan UMKM.

Menurut Sekretaris Utama dan Deputi Bidang Promosi BKPM Ikmal Lukman, investasi dari negara cukup besar untuk berkolaborasi dengan UMKM.

Untuk itu dirinya mendorong dan mengajak seluruh elemen, baik pusat maupun daerah ikut membantu.

“kegiatan investasi menjadi faktor yang esensial sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi, terutama mendorong pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19” katanya.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) memperkirakan bahwa arus investasi asing langsung (FDI) di dunia akan turun sekitar 30 hingga 40 persen pada 2020-2021.

Di tengah penurunan FDI tersebut, Ikmal mengatakan Indonesia perlu mensyukuri karena masih ada sebagian perusahaan besar yang memiliki keinginan untuk invetasi di Indonesia, salah satu contohnya yakni perusahaan mamin asal Amerika Serikat Mondelez Internasional.

Menurut data yang dihimpun Ikmal, realisasi investasi AS di Indonesia menduduki peringkat keempat pada 2021 dengan total nilai transaksi investasi sekitar 2,5 miliar dolar AS.

Ikmal mengatakan Mondelez memberikan kontribusi sebesar 1,46 persen atau sekitar 26,6 juta dolar AS dari investasi AS yang masuk ke Indonesia dan direalisasikan pada 2021.

“Investasi ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menarik di mata para investor,” tuturnya.

Ikmal mengatakan pihaknya berharap investasi dari perusahaan luar negeri dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja, berkolaborasi dengan UMKM dan pengusaha lokal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung investasi perusahaan mamin dan mengawal penuh untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia, termasuk dalam pemberian insentif maupun koordinasi dengan lembaga terkait,” katanya. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.