Asyik Kuy! Tiktok Dukung Kreator Jadi Musisi di Platformnya

oleh -5 Dilihat
ktok
TikTok, aplikasi berbagi video singkat asal China, mendukung para konten kreator musisinya untuk bisa melakukan debut menjadi musisi profesional melalui platform TikTok.

Diskursus Network-TikTok, aplikasi berbagi video singkat asal China, mendukung para konten kreator musisinya untuk bisa melakukan debut menjadi musisi profesional melalui platform TikTok.

Salah satu contoh terbarunya seperti kreator Jennifer Coppen yang merilis lagu “Candu Tapi Canda” yang terinspirasi dari aktivitas para pengguna TikTok.

“Musik merupakan bagian integral di TikTok, di mana setiap harinya, sebanyak lebih dari 1 miliar pengguna TikTok di seluruh dunia menemukan sound dan genre baru yang membantu para musisi membangun fan base dan mencapai kesuksesan,” ujar Head of Operations TikTok SEA Angga Anugrah Putra.

Di satu sisi, TikTok telah menjadi platform untuk menemukan musik, memudahkan pengguna untuk mendengar lagu baru untuk pertama kalinya.

“Di lain sisi, bagi kreator musik berbakat seperti Jennifer Coppen, platform kami juga menjadi launchpad untuk mendukung para musisi baru menunjukkan karya mereka serta menjangkau lebih banyak penggemar,” tambah Angga.

Berdasarkan TikTok Music Report 2021, terdapat sekitar 430 lagu dengan lebih dari 1 miliar views sebagai sound di TikTok pada 2021, angka meningkat tiga kali lipat dibanding 2020.

Lagu-lagu yang paling banyak digunakan oleh pengguna bahkan bisa mencapai 20 miliar views.

Lebih dari 175 lagu yang trending di TikTok juga berhasil masuk ke Billboard Hot 100. Peran penting musik atau sound dalam video TikTok ini membuktikan bahwa TikTok terus menjadi kekuatan dominan dalam industri musik.

Hal itu menunjukkan TikTok dapat menjadi peluang yang menjanjikan sebagai platform untuk seorang musisi berkarir secara profesional dan mengenalkan karyanya kepada khalayak luas.

Lagu “Candu Tapi Canda” ditulis oleh kreator Jennifer Coppen bersama Raguel Lewi dan diproduseri oleh BIGR.

Dengan mengangkat genre R&B, lagu ini bercerita tentang semangat untuk move on setelah putus cinta, topik yang sangat dekat dengan kehidupan milenial dan Gen Z.

Melalui lagu ini, Jennifer ingin mendorong pendengar untuk berani meninggalkan hubungan yang tidak sehat tanpa rasa penyesalan dan kembali melanjutkan kehidupan dengan penuh percaya diri.

Sebagai pengguna aktif TikTok sejak 2018, Jennifer mengaku bahwa komunitas TikTok yang luas dan seru menjadi alasan utama bagi Jennifer untuk berani mempromosikan lagunya di TikTok.

“Aku melihat potensi yang sangat besar di TikTok. Semua orang pasti bisa berkembang dan karyanya pasti bisa diterima oleh komunitas TikTok, entah itu sebagai penyanyi, aktor, maupun dancer. Siapa pun dia, apa pun karyanya, TikTok is the place. Jadi, aku gak ragu untuk memilih TikTok sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan mimpiku menjadi seorang penyanyi,” kata Jennifer.

Untuk mendukung peluncuran lagu “Candu Tapi Canda”, pengguna juga diajak untuk mengikuti hashtag challenge #CandutapiCanda.

Di tantangan kali ini, pendengar diajak untuk membagikan lima red flags atau tanda hubungan yang tidak sehat, baik dari pengalaman pribadi maupun orang terdekat menggunakan potongan lagu “Candu Tapi Canda” yang tersedia di pustaka musik TikTok.

Selain untuk menyemangati sekaligus menginspirasi para pendengar, hashtag challenge #CandutapiCanda juga diharapkan dapat mengedukasi dan mendukung para perempuan untuk mulai membangun hubungan percintaan yang lebih sehat.

Hanya dalam hitungan beberapa hari, #CandutapiCanda juga telah menerima lebih dari 500 ribu views di TikTok. Lagu “Candu Tapi Canda” tersedia untuk dinikmati mulai hari ini di TikTok dan berbagai platform musik digital lainnya. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.