Bandar Lampung Waspada DBD, Wali Kota Minta Siaga

oleh -4 Dilihat
26683 DBD
Penyakit DBD menghantui Kota Bandar Lampung

Bandar Lampung – Kota Bandar Lampung tengah mewaspadai penyakit demam berdarang dengue (DBD) yang berasal dari nyamuk aedes aegepty.

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana menghimbau warga untuk mewaspadai penyakit DBD, yang biasanya meningkat pada saat curah hujan sedang tinggi.

“Masyarakat saya minta untuk waspada dan rajin membersihkan selokan dan barang-barang bekas yang dapat menimbulkan genangan pada saat hujan tiba,” ungkapnya pada Selasa (4/1/2022).

Dia mengatakan, penyakit DBD dibawa oleh nyamuk aedes aegepty yang berkembang biak di genangan air.

Untuk mempertegas himbauan ini, pemerintah kota telah mengeluarkan surat edaran nomor 440/1761/III.02/2021 tentang kesiapsiagaan mengantisipasi peningkatan kasus DBD di tengah pandemi COVID-19.

“Dalam mengantisipasi peningkatan DBD kita juga sudah melakukan pengasapan atau fogging secara massal,” kata dia.

Selain melakukan fogging sebagai antisipasi penyebaran DBD, Wali Kota pun meminta kepada lurah dan camat untuk memperkuat pelaksanaan gerakan 1 rumah 1 Jumantik (G1R1J) serta melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus.

“Harapannya camat dan lurah dapat membantu menyosialisasikan pencegahan DBD dengan G1R1J dan 3M. Semoga tidak ada penambahan kasus,” ujarnya.

Baca : PTM Lampung Bisa Terlaksana, Tapi Dengan Syarat

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri menyebutkan bahwa pada pada tahun 2021 orang yang terserang DBD mencapai 571 kasus, jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2020 dengan 1.048 kasus.

“Kalau melihat dari jumlahnya memang mengalami penurunan, namun jika dilihat dari trennya kasusnya ada perubahan siklus, dimana pada tahun 2020 puncaknya Februari, sementara 2021 puncaknya Desember, sehingga diharapkan Februari 2022 menurun,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan fogging massal di 208 titik secara bertahap dari 10 hingga 24 Desember 2021. Namun juga tetap melayani fogging fokus saat ada kasus baru dengan radius 10 meter dari rumah yang terserang DBD.

“Kita juga memberikan bubuk abate kepada masyarakat untuk digunakan mencegah jentik nyamuk menjadi dewasa sebagai upaya pencegahan,” kata dia. (Red/DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.