“Read Aloud Lampung” Ajarkan Metode Membaca Buku Bagi Anak Kecanduan Gagdet

oleh -3 Dilihat
WhatsApp Image 2021 12 25 at 11.33.34
Penggagas Read Aloud Lampung', Ageng Nurmalasari saat mengisi kelas Gubuk Literasi yang didirikan oleh Muthia Balqis dan Dwi Ariyansyah.

Bandarlampung – Kecanggihan teknologi gadget seperti ponsel yang saat ini sudah menjadi “pegangan” setiap hari bagi anak-anak, membuat mereka menjadi sukar atau malas membaca.

Untuk menumbuhkan rasa cinta anak terhadap buku memang bukan hal yang mudah, apalagi kecanggihan teknologi sekarang sudah menguasai anak-anak bahkan orang dewasa.

Oleh karena itu, metode pengenalan terhadap buku dapat dilakukan dengan berbagai macam cara mulai dari mengenalkan gambar, warna, tulisan hingga dibacakan kepada anak secara nyaring.

Metode tersebut dinamakan ‘Read Aloud’ yang merupakan pembacaan buku kepada anak dengan suara yang nyaring sehingga anak bisa fokus terhadap isi buku tersebut.

Hal ini sejalan dengan penggagas ‘Read Aloud Lampung’ yakni Ageng Nurmalasari yang baru saja mengisi kelas Gubuk Literasi yang didirikan oleh Muthia Balqis dan Dwi Ariyansyah.

Gubuk Literasi ini berada di Desa Sumur Waru 4 Sukabumi Indah, Bandar Lampung yang berdiri sejak Agustus 2021 lalu.

Ageng Nurmalasari selaku penggagas ‘Read Aloud Lampung’ mengatakan Ia yakin metode ini berhasil untuk anak yang kurang gemar membaca buku.

“Kami meyakini bahwa metode ini dapat menstimulasi otak anak untuk diajak berfikir, berdiskusi dan berani untuk bertanya terhadap hal yang mereka lihat” ujarnya, Sabtu (25/12/2021).

Dalam buku karya Jim Trelese yakni ‘The Read Aloud Handbook’, metode ini mengajarkan membaca yang paling efektif untuk anak-anak karena kita bisa mengkondisikan otak anak untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan.

Selain itu, metode ini menciptakan pengetahuan yang menjadi dasar bagi si anak, membangun koleksi kata/kosakata (vocabulary), dan memberikan cara membaca yang baik (reading role model).

Manfaat Read Aloud antara lain dapat membangun keterampilan literasi melalui pengenalan bunyi, intonasi, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis. (Reporter: Tasya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.