Satgas: Anak Tak Perlu Minum Paracetamol Jika Tak Demam Usai Divaksin

oleh -1 Dilihat
Untitled design 4 3
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat mencatat capaian Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di wilayahnya sudah mencapai 21,62 persen. Capaian ini diperoleh dalam jangka waktu satu Minggu saat vaksinasi mulai dijalankan.

Jakarta – Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, SpA(K) menyarankan agar orang tua tak perlu memberikan paracetamol kepada anak jika memang tidak timbul gejala demam pascavaksinasi COVID-19 karena dapat mempengaruhi proses pembentukan antibodi.

“Kalau timbul demam, kita beri paracetamol. Tapi mohon dengan sangat, paracetamol jangan diberikan sebelum timbulnya demam. Karena kalau diberikan paracetamol sebelum dimulainya demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalannya akan lebih rendah,” kata Hartono dikutip Antara, Minggu (18/12/2021)

Hal tersebut, lanjutnya, didasarkan pada pengamatan dan pengalaman vaksinasi jenis lainnya yang diberikan pada anak atau bayi pada umumnya.

“Untuk vaksin COVID-19, ini sebenarnya belum diteliti. Tapi untuk amannya, jangan diberikan obat penurun demam sebelum timbulnya demam. Bila timbul demam, silakan berikan obat penurun demam,” ujarnya.

Demam merupakan salah satu bentuk respon tubuh setelah mendapatkan suntikan vaksin atau biasa disebut sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Hartono mengatakan KIPI atau pascavaksinasi COVID-19 pada umumnya bergejala ringan yang dibagi menjadi dua, yakni lokal dan sistemik.

Pada gejala lokal efek samping yang dirasakan berupa nyeri, kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan. Sementara KIPI sistemik berupa efek lemas, mengantuk, badan terasa hangat, hingga demam.

Ketua Umum IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan hingga saat ini tidak ada KIPI berat pada remaja atau anak pascaimunisasi yang langsung disebabkan oleh vaksinasi COVID-19. KIPI yang dilaporkan adalah KIPI yang bersifat lokal atau ringan, termasuk gejala demam.

“Barusan saja webinar dengan ketua Komnas KIPI, beliau mengatakan sementara ini tidak ada,” tuturnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif International Paediatrics Association (IPA) Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K) menegaskan pada umumnya gejala KIPI pada vaksinasi COVID-19 tidak berbeda dengan imunisasi yang telah ada selama ini.(Red/DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.