PLN Lampung Tambah Titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

oleh -4 Dilihat
IMG 20211201 WA0008 3
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung telah menambah jumlah titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mempercepat transisi penggunaan kendaraan listrik di Lampung.

Bandar Lampung-PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung telah menambah jumlah titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) guna mempercepat transisi penggunaan kendaraan listrik di Lampung.

“Penambahan titik SPKLU ini adalah langkah mendorong masyarakat untuk beralih dari menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan,” ujar Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Lampung, Bagus H Abrianto di Bandarlampung.

Ia mengatakan, saat ini di Lampung tercatat ada dua SPKLU yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengisi daya kendaraan listriknya.

“Satu titik SPKLU yang baru berlokasi Kota Bandarlampung, dan satu titik yang sudah terpasang terlebih dahulu berada di rest area kilometer 20 Tol Trans Sumatera, ini agar mempermudah pengguna kendaraan listrik,” katanya.

Menurutnya, direncanakan pada Desember ini akan ada penambahan satu titik SPKLU di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 49A.

“Setelah sebelumnya SPKLU pertama di rest area Tol Trans Sumatera kilometer 20 B dioperasikan pada tahun lalu, dan pekan kedua bulan ini akan ditambah lagi satu. Sengaja memilih area ini agar masyarakat dapat beristirahat sejenak saat mengisi daya kendaraan,” ucapnya.

Dia melanjutkan, dalam sekali mengisi daya kendaraan listrik diperlukan waktu selama 45 menit hingga 1 jam. Dan kendaraan listrik tersebut menjadi salah satu solusi mengurangi emisi karbon serta polusi udara.

“Untuk mengisi daya sekitar 45 menit sampai 1 jam, jadi sengaja kita pasang SPKLU di tempat strategis agar pengendara juga bisa beristirahat sejenak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dalam satu SPKLU membutuhkan daya sebesar 27 kilowatt atau setara 32.000 volt amper. Dan biaya pengisiannya pun lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

“Ini memang lebih murah dari pada bahan bakar fosil, untuk animo masyarakat menggunakan kendaraan listrik lebih banyak yang kendaraan roda dua, akan tetapi kita akan persiapkan semua infrastruktur kendaraan listrik sejak dini,” katanya. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.