Bandar Lampung – Gelombang tinggi terjadi di perairan selat sunda. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Lampung minta masyarakat yang ingin menyebrang pulau untuk waspada.
Seperti yang terjadi sebelumnya pada Sabtu malam 28 November 2021 lalu, di mana KMP Jatra 3 yang hendak berangkat dari pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak dihantam gelombang tinggi sehingga kapal sulit sandar.
Kapal yang seharusnya bersandar di Dermaga 6 Eksekutif harus berpindah ke Dermaga 2 untuk menurunkan penumpang dan kendaraan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Forecaster BMKG Maritim Lampung, Achmad Raflie Pahlevi mengatakan hal itu disebabkan oleh kondisi sinoptik.
“Kondisi sinoptik itu karena adanya sirkulasi siklonin di Barat Daya Lampung yang menyebabkan terjadinya peningkatan percepatan angin dan potensi terjadinya hujan,” katanya.
Lebih lanjut, Raflie mengungkapkan angin di wilayah perairan Lampung umumnya bertiup dari arah Barat Laut dengan kecepatan bisa mencapai 40 knot.
Ia memprediksi tinggi gelombang dapat mencapai 1.25 – 2.50 meter di Teluk Lampung bagian Selatan dan 2.50 – 4.0 meter di Perairan Barat Lampung.
“Untuk Selat Sunda bagian Barat tinggi gelombang dapat mencapai 4.0 – 6.0 meter. Dengan ketinggian gelombang tersebut, para penumpang Ferry diharapkan lebih waspada,” sambungnya.
Untuk itu BMKG Maritim mengimbau kepada masyarakat yang hendak melakukan perjalanan melalui jalur penyeberangan untuk berhati-hati dan menghindari keberangkatan terutama pada malam hari. (Reporter: Anindita Aisyah Putri)
