Antisipasi Dampak La Nina, Pemprov Lampung Lakukan Normalisasi Jaringan Irigasi Pertanian

oleh -4 Dilihat
Untitled design 9
Pemprov Lampung melakukan normalisasi jaringan irigasi pertanian sebagai langkah mengantisipasi dampak gagal panen akibat adanya fenomena La Nina.

Bandar Lampung-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melakukan normalisasi jaringan irigasi pertanian sebagai langkah mengantisipasi dampak gagal panen akibat adanya fenomena La Nina.

“Fenomena La Nina memang menyebabkan curah hujan menjadi lebih tinggi dibanding biasanya, jadi perlu langkah antisipasi terutama di bidang pertanian untuk mengurangi kerugian,” ujar Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi.

Ia menjelaskan langkah normalisasi tersebut mencakup perbaikan saluran irigasi maupun tanggul penahan air di lahan pertanian maupun rawa untuk menghindari terjadinya banjir.

“Kita siapkan seperti normalisasi irigasi, drainase, di lahan pertanian, terutama lahan rawa untuk mengurangi risiko banjir yang mengakibatkan gagal panen,” ucapnya.

Ia juga memastikan upaya meminimalisir risiko akibat fenomena La Nina tersebut dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan Lampung.

“La Nina ini bisa berdampak positif karena air melimpah, jadi permasalahan kurang air bisa berkurang. Jadi perlu penanggulangan yang cepat dan tepat agar La Nina ini tidak menjadi bencana tapi dapat meningkatkan produksi pertanian,” katanya.

Terkait penanganan lahan pertanian di dataran tinggi untuk mengantisipasi adanya tanah longsor yang dapat menyebabkan gagal panen, pihaknya akan melakukan langkah antisipatif bersama Dinas Kehutanan.

“Kita harapkan adanya La Nina akan membantu menambah indeks pertanaman (IP) menjadi 300 dalam sekali tanam, dan hasil hortikultura juga melimpah. Dengan langkah antisipasi yang telah mulai dilakukan sejak dini,” ucapnya pula.

Provinsi Lampung merupakan daerah yang berfokus pada sektor pertanian, terutama padi dengan produksi dalam dua tahun terakhir, mencapai 2.164.089 ton gabah kering giling pada 2019 dan sebanyak 2.650.290 ton gabah kering giling pada 2020. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.