BMKG: 7 Daerah di Lampung Ini Harus Waspada Kedatangan Badai La Nina

oleh -4 Dilihat
badaii
Ilustrasi/pixabay

Bandar Lampung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat merilis hasil monitoring perkembangan terbaru kedatangan Badai La Nina. Saat ini nilai Anomali data suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian Tengah dan Timur telah melewati ambang batas, yakni sebesar -0,61 pada Dasarian Oktober 2021.

Sebagai dampaknya, ada beberapa wilayah di Indonesia yang akan terkena imbas Badai La Nina, yakni Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara Timur, Kalimantan bagian Selatan serta Sulawesi bagian Selatan.

Provinsi Lampung yang masuk dalam wilayah Sumatera Bagian Selatan pun diprediksi akan mengalami dampak badai tersebut. Untuk itu BMKG Lampung mengingatkan pemerintah untuk siap menghadapi kemungkinan terburuknya.

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto, saat dikonfirmasi pada Selasa (16/11/2021), ada tujuh kabupaten/kota di Lampung yang harus waspada terhadap kedatangan Badai La Nina.

“Tujuh daerah itu tergolong rawan bencana dampak dari musim penghujan, yakni Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Selatan, Lampung Timur, Pesawaran, Bandar Lampung, dan Tanggamus,” kata Rudi.

Menurutnya, kondisi La Nina masih lemah sehingga potensi untuk penambahan curah hujannya belum begitu dirasakan. Namun, prakiraan musim di wilayah Lampung sudah memasuki musim penghujan, sehingga sudah mulai berpotensi terjadi curah hujan yang agak banyak dibandingkan sebelumnya.

“Wilayah Lampung yang secara historis pernah terjadi atau terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir genangan, banjir bandang, tanah longsor, dan wilayah-wilayahnya yang cenderung perbukitan,” sambungnya.

Lanjutnya, wilayah tersebut adalah Tanggamus, Pesisir Barat, dan Waykanan. Ketiga wilayah ini adalah wilayah yang rawan terjadinya longsor.

Sementara itu, wilayah yang berpotensi banjir bandang yaitu Mesuji, Tulang Bawang Barat, Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pesawaran.

Kemudian, awal bulan November wilayah Lampung sudah masuk musim penghujan. Jadi, BMKG memprediksi pada bulan Desember intensitas turun curah hujan akan sedang dan lebat.

“Jadi potensinya mengarah ke Desember akan semakin banyak dibandingkan bulan sebelumnya,” lanjutnya.

Prediksi akhir tahun menurut prakiraan puncak musim penghujan di Lampung, diperkirakan terjadi di Januari dan Februari 2022.

Atas hasil monitoring ini, BMKG mengimbau masyarakat agar siap siaga, dan bergotong royong membersihkan drainase.

BMKG juga mengimbau pemerintah daerah segera mendata atau melakukan normalisasi sungai-sungai yang merupakan saluran primer. []

Laporan Reporter: Anindita Aisyah Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.