Diskursus Network – Bermula dari hobi makan pempek, Novi Ayu, warga Kampung Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman menekuni usaha pembuatan panganan khas Palembang sejak lima tahun lalu.
Bahkan, dengan tekun ia menjalani usahanya seorang diri. Usahanya yang bernama Pempek 86 kini sudah mampu menembus pasar luar negeri hingga Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
Pempek 86 disajikan dengan varian kualitas premium dan ekonomis dengan perbedaan pada cuka dan bahan dasar ikan.
“Kalau untuk (pempek) yang premium menggunakan jenis ikan ekor kuning, kalau yang ekonomis kita pakai jenis ikan kiter. Untuk cuka, yang premium lebih kental yang ekonomis sedikit lebih encer,” kata Novi pada Minggu (7/11/2021).
Novi menambahkan, untuk varian pempek yang ia jual yakni isi telur, kates, kapal selam, lenggang, cerewet, pempek panggang dan otak-otak. Dalam satu hari ia menghabiskan bahan 3-5 kilogram ikan, 3-5 kilogram sagu.
Untuk menikmati Pempek 86, pembeli bisa mendatangi alamatnya di Jalan Pentas Tari Bali Nomor 5, Kampung Rama Dewa, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah.
“Kalau untuk pembelian online bisa melalui Facebook Novi Ayu, Instagram @pempek86_ayu, dan nomor telepon 081379391818. Untuk pengiriman luar negeri pakai jasa khusus internasional dengan waktu sampai 5 hari kerja,” terangnya.
Untuk penjualan domestik, Pempek 86 kata merambah Bandarlampung dan Kota Metro. Selain itu, Pempek 86 bahkan banyak dikirim ke Pulau Bali.
“Kalau penjualan ke Pulau Bali karena di sini (Seputih Raman) banyak warga keturunan Bali. Jadi kalau mereka pulang ke Bali atau ada tamu dari Bali ke sini, banyak yang pesan Pempek 86 sebagai oleh-oleh,” sebut wanita 38 tahun ini.
Pempek 86 juga menerima pesanan pempek hias sebagai pengganti kue ulang tahun, catering dan hajatan lainnya. []
Laporan Kontributor: Deny Fernando
