Video Rekayasa Pembegalan di Lampung Buat Gaduh, Ustad Nasihin Minta Maaf

oleh -2 Dilihat
IMG 20211025 WA0117
Ustad Nasihin (tengah) saat meminta maaf di Polda Lampung, terkait video rekayasa pembegalan yang dibuatnya dan dianggap membuat gaduh./FOTO: Tasya

Bandar Lampung – Viral sebuah video yang diunggah oleh seorang ustad di kanal YouTube pribadinya pada 13 Oktober 2021, dan memperlihatkan dirinya sedang dibegal disuatu daerah di Lampung.

Dalam video yang berdurasi 3 menit 30 detik itu, Ustad bernama Nasihin tersebut menunjukan saat ia membela diri dari empat pria yang disebut sedang membegalnya, dan bisa merobohkan keempatnya dengan tenaga dalam tanpa menyentuh mereka.

Terkait hal itu, Polda Lampung memeriksa Nasihin karena dianggap membuat konten video yang meresahkan, tentang pembegalan di Lampung.

Menurut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, video tersebut tidak benar dan hanyalah konten untuk kepentingan pribadinya.

“Adanya tayangan video tentang pembegalan di suatu daerah di Provinsi Lampung ini adalah untuk kepentingan pribadi, hiburan dan edukasi saja,” katanya di Mapolda Lampung, Senin (25/10/2021) kemarin.

Sementara Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Reynold E P Hutagalung menyatakan peristiwa (pembegalan) tersebut tidak ada. Pihaknya pun sudah sudah memeriksa empat orang saksi.

“Kami sudah periksa empat orang, yakni ustadnya (Nasihin) sendiri, perekam atau videografer, serta dua aktor yang memerankan pembegal,” jelas Reynold saat dikonfirmasi pada Selasa (26/10/2021).

Reynold juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih butuh pendalaman, terkait seseorang yang mengedit dan menyebarkan video tersebut.

Sementara itu, Ustad Nasihin (28) meminta maaf kepada masyarakat Lampung atas video yang diunggahnya.

“Saya meminta maaf kepada semua penonton video saya dan beranggapan bahwa video tersebut sifatnya mencemarkan nama Lampung. Pada intinya konten YouTube ini dibuat dengan tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat,” katanya.

Nasihin mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa dan jalur ceritanya sudah dibuat.

“Semua konten tersebut ceritanya dibuat sendiri secara sengaja, hanya rekayasa saja. Dengan tujuan agar masyarakat lebih berhati-hati saat berpergian karena modus (begal) banyak sekali,” tuturnya. []

Laporan Reporter: Anindita Aisyah Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.