Pemprov Lampung Berupaya Fasilitasi Pelaku UMKM Perempuan Naik Kelas

oleh -5 Dilihat
1630983010772 1

Diskursus Network – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Provinsi Lampung akan terus memfasilitasi pelaku UMKM perempuan untuk naik kelas dan bertahan di tengah pandemi COVID-19.

“Selama pandemi COVID-19 berlangsung dalam beberapa tahun ini, UMKM menjadi penopang dan banyak diantara pelaku UMKM di Lampung merupakan perempuan,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Syamsurizal Ari, dikutip dari Antara, Selasa (26/10/2021).

Ia mengatakan, untuk membantu para pelaku UMKM perempuan naik kelas dan bertahan di tengah pandemi COVID-19 telah dilakukan sejumlah hal seperti pelaksanaan pelatihan vokasional, serta pelatihan pemasaran digital.

“Untuk tahun anggaran 2021 kita melakukan pelatihan kepada 90 orang wanita pelaku UMKM untuk belajar pemasaran digital, dan peningkatan keterampilan dan ini akan kita adakan terus,” katanya.

Dia melanjutkan, selain itu pihaknya pun telah memfasilitasi pelaku UMKM wanita untuk bertemu dengan marketplace secara langsung untuk memperluas pemasaran produk UMKM.

“Kita juga telah memfasilitasi 50 orang wanita pelaku UMKM untuk memperluas pasar, dengan mempertemukan mereka bersama pelaku marketplace. Jadi harapannya mereka bisa naik kelas,” katanya.

Menurutnya, dalam mendorong pelaku UMKM wanita untuk naik kelas dari industri rumahan menjadi UMKM mapan, pemerintah daerah akan terus memberi pendampingan untuk meningkatkan tata kelola kelembagaan.

“Berdasarkan survei dari Bank Indonesia pada tahun 2020 silam dari dari total responden 2.970 UMKM sebanyak 87,5 persen UMKM Lampung terdampak pandemi, dan 70,3 persen diantaranya telah masuk dalam ekosistem digital sehingga mampu naik kelas dan bertahan di tengah krisis,” ucapnya lagi.

Hal serupa dikatakan oleh salah seorang pelaku UMKM Kerajinan Tapis Lampung, Novita Ria.

“Harapannya semua meningkat level hidup kapasitas diri keilmuannya sehingga UMKM terutama pelaku UMKM wanita bisa naik kelas dan bertahan ditengah keadaan seperti ini,” ucap Novita Ria.

Ia menjelaskan untuk meningkatkan kapabilitas tersebut perlu pula peranan pemerintah untuk terus memfasilitasi para pelaku UMKM dalam memasarkan produknya melalui pameran secara digital ataupun daring, lalu perlu pula pendampingan dari pihak yang kompeten untuk membuka pola pikir pelaku UMKM.

“Adanya pameran, pemasaran digital penting untuk kita, lalu perlu juga peningkatan kapasitas melalui pelatihan yang dibimbing oleh mentor yang pas di bidangnya,” katanya lagi.

Diketahui di Indonesia UMKM menjadi pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,51 persen atau senilai Rp9.580 triliun.

UMKM pun saat ini yang berjumlah sekitar 64,2 juta mampu menyerap 96,92 persen dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi, dan diantara pelaku UMKM tersebut merupakan wanita. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.