Keluhan Nelayan Payang Sukaraja Bandar Lampung, Jaring Kulempar Sampah Kudapat

oleh -5 Dilihat
Penampakan sampah yang menggunung di wilayah Pantai Sukaraja, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (25/10/2021)./FOTO: Tasya
Penampakan sampah yang menggunung di wilayah Pantai Sukaraja, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Senin (25/10/2021)./FOTO: Tasya

Bandar Lampung – Ikannya sedikit sampahnya banyak. Seperti itu mungkin kata yang pantas diungkapkan jika melihat kondisi Pantai Sukaraja yang berada di wilayah Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung.

Sudah bertahun-tahun permasalahan sampah disana tidak pernah terselesaikan, meski Pemerintah Kota Bandar Lampung pernah bergotong-royong dengan melibatkan banyak instansi dan lembaga untuk bersama-sama membersihkannya.

Sementara itu, dibalik sampah yang menumpuk di pantai, banyak cerita kehidupan dari masyarakat setempat untuk dikulik, dan salah satunya cerita dari para nelayan tradisional disana.

Para nelayan setempat yang biasa disebut nelayan payang ini, setiap harinya sejak Subuh hingga petang mencari ikan dengan cara menebar jaring sepanjang 12 meter kelaut. Jaring itu kemudian ditarik secara bersama-sama.

Banyaknya sampah yang menumpuk di pantai tersebut, terkadang membuat para nelayan terpaksa mendapatkan ikan bercampur sampah yang juga tersangkut dijaring yang ditarik.

“Sampah disini sudah terlalu banyak, apalagi kalau musim penghujan sudah tiba, penghasilan jadi sangat menurun. Kalau biasanya satu orang bisa mendapatkan Rp 100 ribu jadi hanya Rp 20 ribu per orangnya,” kata Ashari, salah satu nelayan kepada diskursusnetwork.com Senin (25/10/2021).

Guna mengurangi sampah yang terus menggunung, para nelayan secara bergotong-royong setiap Jumat membersihkannya.

“Sebenarnya capek, karena setiap Jumat kami bersihkan bersama-sama secara manual, karena kalau mau sewa alat berat mahal. Sudah dibersihkan, sampahnya juga datang lagi terus,” terangnya.

Kondisi sampah yang menggunung ini sendiri sudah ada sejak tahun 1980-an. Menurut Ashari, sebelum ada tumpukan sampah itu, para nelayan payang bisa mendapatkan ikan hingga berdrum-drum. []

Laporan Reporter: Anindita Aisyah Putri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.