Kulit Udang Jadi Penyedap Rasa? Nih..Idenya dari Mahasiswa Itera Lampung

oleh -4 Dilihat
udang itera
Lima mahasiswa asal Institut Teknologi Sumatera (Itera), yang menggagas pemanfaatan limbah kulit udang jadi penyedap makanan alami. FOTO: Humas Itera

Lampung – Lima mahasiswa asal Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Lampung menggagas pemanfaatan limbah kulit udang jadi penyedap makanan alami.

Ide itu tentu saja setelah melihat melimpahnya limbah kulit udang, yang biasanya hanya dibuang karena dianggap tidak lagi berguna.

Tim mahasiswa Itera terdiri dari lima anggota yakni Zayna Sayyida Ulya mahasiswa Prodi Teknologi Pangan, Ichsan Rafi Alamsyah dan Imam Nur Arifin dari Prodi Teknologi Pangan, serta M. Arsy Aqilla Putra, dan Daniel Christoper Munthe dari Prodi Teknik Material.

Menurut Ketua tim Zayna, kelompoknya mengusulkan ide inovasi pengolahan limbah udang menjadi penyedap rasa alami.

“Tujuannya untuk mengurangi kenaikan angka food loss di Indonesia dan berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima diskursusnetwork.com, Selasa (21/9/2021).

“Ide penelitian ini juga untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap pandangan negatif dari penggunaan penyedap rasa. Karena dengan adanya produk buatan alami ini, kini di pasaran sudah ada penyedap rasa yang 100 persen tanpa campuran bahan kimia,” terus Zayna.

Dasar penelitian itu juga setelah mendapat data dari Thought For Food Indonesia yang telah mempersiapkan presentasi dari gagasan yang diusung hingga Agustus 2021 mendatang.

“Semoga apa yang kami coba gagas dan lakukan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk terus melihat potensi yang ada pada limbah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah,” ungkap Zayna lagi.

Gagasan pembuatan penyedap rasa alami dari limbah kulit udang yang diklaim ramah lingkungan itu, diikutkan dalam Superstar Team pada Rising Star Agrifood Innovation Challenge 2021 mewakili Indonesia.

kompetisi itu secara eksklusif dihidupkan oleh Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle University Network (IMT-GT UNINET) dan Green Growth Asia Foundation (GGAF), dan didukung oleh Thought For Food (TFF) Foundation global.

Kompetisi ini ditujukan untuk mengumpulkan ide dan inovasi terkait pengembangan solusi dari tantangan mendesak mengenai sektor pertanian dan pangan yang ada di dunia. ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.