Embung Terbengkalai Disulap Jadi Lokasi Wisata Keluarga

oleh -3 Dilihat
embung 3
Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran. FOTO: Dok. Diskursus Network

Pesawaran – Sebuah embung yang sempat terbengkalai berukuran 70 x 58 meter persegi terhampar di tengah areal persawahan. Embung itu menjadi bagian dari Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran.

Melihat embung itu kemudian dimanfaatkan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) desa di bawah naungan badan usaha milik desa (Bumdes) setempat, menjadi sebuah lokasi wisata sejak tahun 2019 lalu.

“Masih dilakukan beberapa penyempurnaan,” ungkap Rendra Alnadi, Sekretaris Pokdarwis Desa Purworejo saat dikonfirmasi, Rabu (15/9/2021).

Selain embung dengan beberapa wahana sepeda air yang menjadi pusat wisata, terdapat juga beberapa wahana lain yang juga tak kalah menariknya. Antara lain ada becak mini, saung makan, musala tengah sawah, hingga kebun agrowisata.

Apalagi, ada berbagai spot foto yang menyajikan perpaduan pemandangan alam dengan karya seni instalasi bambu, yang tentunya sangah indah dipandang mata. Para pengunjung pun merasa sangat senang disana, karena nyaman dan menyejukkan.

“Saya seminggu sekali kesini untuk bersantai bareng teman-teman. Menikmati suasana alam sambil karaokean gratis melepas penat,” ungkap Sri Puji, warga Kabupaten Pringsewu.

Begitu juga dengan Cahya Bertika, pengunjung yang merupakan warga Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

“Saya tertarik dengan embungnya, karena sejuk dan banyak spot foto menarik,” ungkap Cahya.

Uniknya, wisata embung Desa Purworejo itu dikelola warga secara bersama-sama. Mulai dari perangkat desa pengelola Bumdes, kelompok sadar wisata, hingga anggota karang taruna.

“Tidak sulit mengkoordinasi mereka (anggota karang taruna), karena mereka terlihat semangat bahu membahu menjadikan tempat wisata andalan desa ini. Apalagi setelah sebelumnya dikukuhkan sebagai kampung tangguh nusantara,” ungkap Rendra lagi.

Untuk masuk ke lokasi wisata itu tidaklah mahal, hanya Rp2 ribu perorang. Pengelola juga menyediakan lahan parkir yang cukup luas.

Menurut para pengelolanya, ke depan tempat wisata kebanggaan desa itu akan diperluas, dan dijadikan pusat wisata lingkungan dan wisata ramah anak. Berbagai wahana akan ditambah dan tentu saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Supaya desa bisa mandiri dengan kegiatan yang didukung Bumdes dan perangkat desa,” pungkas Rendra ()

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.